Lihat ke Halaman Asli

Azya Hulwana

mahasiswi UMM

Melatih Motorik Kasar Anak TK Bhima Putra Kota Malang dengan Kegiatan Sensory Play dan Permainan Menyusun Puzzle

Diperbarui: 3 Februari 2024   20:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Bhaktiku Negeri Kelompok 09 Gelombang 5 yang beranggotakan Nadia Puteri Maharani, Laila Yuni Sania, Azya Hulwana, dan Maulidatuzzilvia yang didampingi oleh Ibu Uun Zulfiana, M.Psi., mengadakan kegiatan untuk melatih dan meningkatkan kemampuan motorik kasar anak dengan kegiatan sensory play (menempel kertas kecil pada bingkai bunga). Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

Melatih motorik kasar pada anak melalui kegiatan sensory play dan bermain menyusun Puzzle untuk melatih pancaindra anak saat melihat dan menggunakan mainannya. Melalui kegiatan tersebut motorik kasar anak dapat terasah dan menjadi lebih baik. Kegiatan tersebut juga dapat melatih koordinasi antara penglihatan dan otak anak.

Sensory play merupakan jenis permainanyang memberikan stimulasi pada kelima pancaindra anak, yaitu peraba (kulit), pengecap (lidah), penglihatan (mata), pendengaran (telinga), pencium (hidung). Selain itu, sensory play juga melibatkan kesadaran spasial, keseimbangan dan juga gerakan. Manfaat lain dari sensory play ialah 1) menunjang perkembangan otak, 2) meningkatkan kemampuan berpikir anak, 3) mengasah kepercayaan diri, 4) melatih kreativitas, 5) memecahkan masalah, dan masih banyak lagi.

Kegiatan sensory play yang kami berikan untuk anak-anak Kelas B TK Bhima Putra Kota Malang itu sendiri adalah membuat kolase bunga tulip, dengan cara menempelkan kertas origami yang sudah dipotong menjadi bagian-bagian kecil ke kertas yang sudah disediakan yang memiliki pola gambar bunga tulip. Dalam kegiatan ini, anak-anak menggunakan indranya antara lain pemglihatan (mata, peraba (kulit) dan kreativitasnya. Anak-anak dibebaskan untuk berkreasi se-kreatif mungkin, namun kami sudah menyiapkan hadiah untuk anak yang bisa menyelesaikan dengan rapi, sabar, dan juga teliti. Karena, tujuan dari kolase ini adalah untuk mengasah kreativitas anak-anak, melatih kesabaran, meningkatkan ketelitian, dll.

Puzzle merupakan salah satu bentuk permainan yang didalamnya ada kegiatan membongkar dan menyusun kembali kepingan-kepingan satu gambar menjadi sebuah gambar yang utuh kembali. Manfaat dari bermain menyusun puzzle dapat mendorong anak untuk berpikir secara kritis sehingga membantu meningkatkan kognitif pada anak. Permainan ini memerlukan pemikiran yang cerdas dan logis, dimana anak harus mencoba menggabungkan warna, bentuk, pola, dan lainnya. Bermain puzzle juga dapat membantu anak belajar tentang konsep matematika, terutama dalam hal memahami pola dan bentuk. 

Dalam bermain game menyusun puzzle ini, anak-anak diharuskan untuk membuat 5 barisan terlebih dahulu, lalu anak yang paling depan untuk pertama maju menyusun puzzle. Anak diminta untuk jalan dengan satu kakinya untuk sampai ke tempat puzzle berada kemudian menyusunnya hingga rapi, jika sudah tersusun rapi maka si Anak harus menuliskan nama bunga di puzzle yang sudah ia susun sebelumnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline