Lihat ke Halaman Asli

Sanctuary

Diperbarui: 26 Juni 2015   09:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menulis merupakan aktualisasi diri.

Saya sangat setuju dengan pernyataan itu, bahkan mau menambahkan: bagi saya, menulis adalah sanctuary saya. Sebuah kuil kecil dalam jiwa saya yang bisa saya datangi kapan saja untuk menenangkan diri ketika keadaan sedang tidak bersahabat.

Menulis membuat saya berpikir. Berpikir adalah salah satu wujud eksistensi, seperti yang dinyatakan Descartes,”Cogito ergo sum” – aku berpikir, maka aku ada.

Menulis telah menjadi bagian dari hidup saya sejak kecil.

Menulis menjadi media bagi saya untuk mengevaluasi diri: apa yang salah? Apa yang sudah benar?

Menulis terkadang menjadi obat mujarab bagi patah hati. Terkadang rasa sakit itu bisa hilang, larut dalam huruf demi huruf, kata demi kata yang tersusun dengan jujur.

Menulis juga merupakan media bagi saya untuk ber’suara keras’, karena saya cenderung diam di dunia nyata.

Menulis adalah teman ketika tengah malam tiba dan kantuk belum menyerang.

Menulis membuat saya sadar. Sadar bahwa ada banyak hal yang bisa dituangkan melalui tulisan, but some things are better left unwritten.

Menulis terkadang membuat saya tersenyum, menangis, atau malah tergugu di depan layar laptop.

Menulis adalah separuh jiwa saya.

Saya mungkin tidak bisa menjaga konsistensi saya dalam menulis, tapi percayalah – menulis sama pentingnya dengan udara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline