Lihat ke Halaman Asli

Azwir

Travel Enthusiast

Dari Buah Aren hingga Kolang Kaling: Perjalanan Panjang Cemilan Kenyal yang Menyegarkan

Diperbarui: 28 Juli 2024   00:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Pribadi

Beberapa bulan yang lalu, dalam perjalanan pulang dari Kecamatan Tangse, Kab. Pidie, kami melihat pemandangan menarik di pinggir jalan: sebuah rumah dengan pekarangan penuh buah aren. 

Kami berhenti sebentar karena teman saya ingin membeli kolang-kaling, sebuah camilan kenyal berbentuk lonjong dan berwarna putih transparan yang mempunyai rasa menyegarkan. 

Kolang-kaling, dalam bahasa Belanda dikenal sebagai glibbertjes, yang berarti "benda-benda licin kecil", dibuat dari biji pohon aren yang berbentuk pipih dan bergetah.

Kolang-kaling memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, seperti melancarkan pencernaan, mengendalikan kadar gula darah, memelihara kesehatan jantung, meredakan nyeri sendi, dan mencegah dehidrasi. 

Selain itu, kolang-kaling juga dipercaya dapat meningkatkan kesehatan tulang, menurunkan berat badan, dan menjaga kesehatan kulit. Meski demikian, masih diperlukan riset lebih lanjut untuk memastikan berbagai klaim manfaat ini.

Meskipun menawarkan banyak manfaat kesehatan, kolang-kaling sebaiknya dikonsumsi sebagai bagian dari diet seimbang yang mencakup berbagai jenis makanan sehat lainnya, seperti sayuran, buah-buahan, serta makanan yang mengandung protein dan karbohidrat.

Dokumentasi Pribadi

Di pekarangan rumah tersebut, terlihat buah aren segar yang baru dipetik, serta sebuah tungku dari drum bekas aspal yang digunakan untuk merebus buah aren. Di dalam pekarangan, buah aren yang sudah terpisah dari tangkainya melalui proses perebusan, dilanjutkan dengan membelah buah aren dan mencungkil kolang-kaling dari bijinya. Sang pemilik rumah berpesan untuk berhati-hati saat mencungkil karena getah dari kolang-kaling dapat menyebabkan iritasi dan gatal pada kulit.

Proses panjang dalam mengolah buah aren menjadi kolang-kaling dimulai dari pemanenan buah aren yang setengah matang, yang ditandai dengan kulitnya yang masih hijau segar. Buah aren yang dipilih kemudian dibakar untuk menghilangkan getahnya. Pembakaran dilakukan dengan menumpuk buah aren di atas api sampai buahnya sedikit hangus. Setelah dibakar, buah aren direbus selama 1 hingga 2 jam untuk menghilangkan getah pada kulitnya.

Dokumentasi Pribadi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline