Lihat ke Halaman Asli

Azwir

Travel Enthusiast

One Refinery Cafe, Pemberhentian Favorit di Tengah Keindahan Gunung Salak

Diperbarui: 26 Juli 2024   21:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Pribadi

Dalam setiap perjalanan menuju Kota Dingin Takengon, saya selalu memilih rute melewati jalan dari Simpang KKA -- Bener Meriah hingga sampai ke Takengon. Rute ini menawarkan pengalaman perjalanan yang menyenangkan, terutama saat kabut tebal menyelimuti area tersebut. Di tengah perjalanan, ada satu tempat yang selalu menjadi pemberhentian favorit kami: One Refinery Caf, yang terletak di kawasan Gunung Salak, Kecamatan Nisam Antara, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh.

One Refinery Caf terletak strategis di jalan lintas yang menghubungkan Aceh Utara dengan Bener Meriah. Bangunannya yang megah dan mewah, menyerupai hotel, langsung menarik perhatian. Caf ini terletak di sebelah kanan jalan, dan dari luar, terlihat sangat mengundang dengan suasananya yang asri dan nyaman.

Begitu tiba, kami berjalan melalui pintu masuk dan menyusuri jalan yang dihiasi tanaman rambat di sebelah kiri serta pagar stainless di sebelah kanan. Memasuki bangunan caf, kita akan langsung bertemu dengan area kasir sekaligus tempat memesan makanan dan minuman. Di sebelah area kasir, terdapat area barista yang meracik aneka kopi dan minuman lainnya. Varian kopi yang tersedia di sini sangat beragam, mulai dari Arabika, Robusta, hingga Lieberika, dengan biji kopi yang dipajang dalam toples besar.

Dokumentasi Pribadi

Setelah memesan makanan dan memastikan nomor meja, kami langsung membayar dan tinggal menunggu pesanan tiba. One Refinery menawarkan beragam makanan dan minuman. Menu makanan meliputi nasi goreng, mie goreng, ayam penyet, roti bakar, kentang, dan lain-lain. Sementara untuk minuman, tersedia aneka kopi dari yang original hingga latte, serta berbagai minuman kekinian lainnya.

Area outdoor caf ini sangat luas dan berlapis paving block berwarna merah bata yang serasi dengan bangunan caf. Di sebelahnya terdapat mushalla yang cukup luas, memberikan kenyamanan bagi pengunjung yang ingin menunaikan ibadah shalat. Kami memilih tempat duduk di area outdoor untuk lebih leluasa menikmati pemandangan alam yang indah serta hembusan angin sepoi-sepoi yang dingin.

Dokumentasi Pribadi

Tak lama, pesanan kami tiba. Saya memesan espresso panas dan nasi goreng, sementara istri memesan vanilla latte dan mie kuah. Kami langsung menyantap makanan yang tersaji dan menyeruput kopi sambil menikmati indahnya alam sekitar. Udara di luar semakin dingin, dan awan hitam mulai terlihat di langit. Gerimis pun turun, semakin lama semakin deras. Kami bergegas mengambil kopi dan segera masuk ke dalam caf, menikmati aroma petrikor yang menenangkan.

Dokumentasi Pribadi

Di dalam caf, suasana tetap hangat dan ramai. Banyak pengunjung yang juga masuk untuk menghindari hujan, berebutan mencari tempat duduk. Tersedia banyak pilihan tempat duduk di dalam, mulai dari meja untuk empat orang hingga meja panjang untuk belasan orang. Kami memilih meja dengan konsep bar yang menghadap jendela. Dari sini, kami bisa melihat pohon bambu yang bergoyang-goyang diterpa angin, dan kaca jendela yang basah oleh hujan, menimbulkan sensasi yang indah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline