Lihat ke Halaman Asli

Azwir

Travel Enthusiast

Gowes Pagi ke Ie Leubeu: Menikmati Keindahan dan Kuliner Khas Pidie

Diperbarui: 14 Juli 2024   21:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Pribadi

Pagi itu, kami bertiga sudah berjanji untuk memulai hari dengan gowes ke Ie Leube, Kecamatan Kembang Tanjong. Jarak yang akan kami tempuh kurang lebih 14 KM, total 28 KM pulang pergi. Malamnya, Bang Sam menghubungi kami, memastikan pukul 07.00. kita sudah Gowes. Kami, dengan dua sepeda gunung dan satu sepeda onthel, bersiap menyusuri jalanan di depan Kantor Bupati Pidie.

Bang Sam, gesit memimpin di depan, memutar bundaran Tugu Aneuk Mulieng, berbelok kanan menuju Blang Paseh, sementara saya dan Bang Faisal mengikutinya. Kami melintasi jalanan Sp.Tiga -- Kembang Tanjong, merasakan suasana pagi yang segar dan aroma laut yang menyegarkan.

Perjalanan kami menyusuri garis pantai menuju Keude Ie Leube, di mana suasana pagi sangat ramai. Pasar dipadati masyarakat, dengan pasar ikan di sebelah kiri dan warung kopi serta penjual sayur di sebelah kanan. Pemandangan ini menambah semarak perjalanan kami.

Namun, tujuan kami tidak hanya sekadar berolahraga. Kami juga ingin mencicipi kuliner khas yang ada di Keude Ie Leube. Beruntung, makanan masih banyak tersedia. Saya dan Bang Sam memesan putu dengan kuah santan yang lezat dan menggugah selera, sementara Bang Faisal memilih nasi guri dengan pepesnya yang nikmat. Pagi itu, teh panas menjadi teman minum kami, melengkapi kenikmatan kuliner Aceh yang autentik.

Keude Ie Leube terkenal dengan berbagai kuliner khasnya. Selain putu dan nasi guri, ada aneka kue basah, seperti adee Kembang Tanjong yang terkenal. Kue adee ini berwarna oranye, berukuran satu jari orang dewasa, dan rasanya sangat manis. Kelezatan kuliner ini membuat pengalaman gowes kami semakin berkesan.

Dari dalam warung kopi, terlihat jelas pasar ikan yang ramai dengan warga yang tawar-menawar untuk membeli ikan segar hasil tangkapan nelayan setempat. Kehidupan pasar yang dinamis ini menambah warna pengalaman kami di Ie Leube.

Setelah menikmati hidangan, beristirahat sejenak, dan bercengkrama dengan pengunjung lainnya, kami memutuskan untuk kembali. Saat perjalanan pulang, kami bersepeda dalam barisan satu-satu, tanpa obrolan, fokus mengayuh pedal agar cepat sampai ke Sigli sebelum matahari semakin terik.

Perjalanan pagi tadi terasa penuh dengan cerita dan kenangan. Suasana gowes yang awalnya santai dan penuh canda tawa, berubah menjadi perlombaan kecil saat pulang. Cuaca yang semakin panas membuat kami berlomba mengayuh pedal, merasakan panas matahari di punggung kami.

Gowes pagi ke Ie Leube tidak hanya menawarkan keindahan alam dan kuliner khas yang lezat, tetapi juga pengalaman yang penuh kehangatan dan keakraban. Dari pemandangan pantai yang menenangkan, pasar ikan yang ramai, hingga kuliner yang menggugah selera, semuanya menciptakan momen tak terlupakan. Bagi siapa saja yang mencari petualangan sederhana namun bermakna, gowes ke Ie Leube adalah pilihan yang sempurna. Mari menikmati setiap kayuhan pedal dan setiap suapan makanan di tempat yang mempesona ini.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline