Lihat ke Halaman Asli

Spanduk "Presiden" buat Mega di Korsel, Seharusnya Megawati Marah

Diperbarui: 13 Oktober 2015   19:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ribut-ribut tentang Spanduk Penyambutan Megawaty dengan sebutan Presiden lagi marak di perbincangkan dan jadi topik pembicaraan jagad dunia maya di Indonesia.

Banyak yang tersinggung terutama para pendukung setia Presiden Jokowi yang akrab disebut Jokower. Sebenarnya kalau mau jujur ,Bukan menjadi rahasia umum lagi,kalau Presiden Jokowi dianggap “bawahannya” Megawaty, Sebagai Ketua Umum PDIP yang merupakan Partai pengusung utama pencapresan Jokowi, Megawaty sering kali menunjukkan bahwa Jokowi walaupun seorang Presidemn,tapi tetap berada “dibawah koordinasi” Megawaty,karena Jokowi tetap seorang Kader Partai PDIP. Mulai dari penyebutan “petugas partai” yang bahkan ditegaskan secara jelas ketika kongres PDIP,bahkan Jokowi sebagai seorang Presiden tidak diberikan kesempatan untuk memberikan kata sambutan, Sampai dengan bahasa tubuh yang dipertontonkan baik oleh Megawaty maupun oleh Jokowi sendiri sering kali menunjukkan kalau Jokowi adalah “bawahan” Megawaty.

Dari fakta diatas, seharusnya masyarakat Indonesia khususnya para Jokower tidak boleh tersinggung,dengan menganggap Megawaty sebagai Presiden,bahkan seharusnya Megawaty yang tersinggung,karena dia bukan Presiden tapi “Bos-nya” Presiden.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline