Lihat ke Halaman Asli

Azwar Radhif

Buruh Paruh Waktu

Audrey: Out of The Box

Diperbarui: 23 April 2019   14:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa waktu yang lalu saat kasus audrey mencuat (sebagaimana kelakuan netizen pada umumnya) saya mencoba mencari tahu aktifitas korban lewat akun media sosial facebooknya. Beberapa postingannya terlihat menggunakan kata-kata kotor, dan politik hoax. Beberapa komentar netizen terlihat mencelanya bahkan ada yang menyesalkan dirinya pernah menandatangani petisi mendukung Audrey. 

Ya mungkin ini hal yang wajar untuk anak seumurnya, tetapi perilaku ini juga terjadi di sebagian besar anak-anak kecil. Bisa dibayangkan bagaimana perilaku mereka dalam bermedia sosial kedepannya ketika dibiarkan begitu saja. Kurangnya pemahaman literasi media dalam menghadapi terjangan arus informasi menjadi permasalahan utama. Kemajuan media internet kini menjadikan setiap orang sebagai produsen sekaligus konsumen dari informasi. Tanpa dibarengi dengan filter dan kritisme bermedia sosial dapat menjerumus kepada konsumsi hoax dan isu sara lainnya. 

Dalam kajian sosiologi, terdapat lembaga pengendalian sosial yang berfungsi mengontrol perilaku individu dalam bermasyarakat. Keluarga dan sekolah merupakan institusi yang memiliki pengaruh dominan terhadap perkembangan anak. Peran untuk menuangkan pengetahuan literasi media kepada Anak dapat mengajarkan bagaimana menggunakan media sosial sebagaimana mestinya. 

Sekolah sebaiknya memasukkan literasi media dalam kurikulum pendidikannya, sehingga dapat menjadi fokus pembelajaran. Keluargan pun sebaiknya mengawasi perilaku anak dalam menjelajahi ruang cyber. Perilaku amoral pelaku pun tak lepas dari lemahnya kontrol institusi tersebut. Akses informasi yang mudah dapat mengkonstruksi pola fikir penggunanya jika tanpa dibarengi oleh pemikiran kritis. Melek informasi dimulai dari kita sendiri, memfilter setiap wacana yang masuk dengan mengcross-check. 

Saya tidak sedang dalam posisi menghakimi Audrey, tindakan yang dilakukan pelaku jelas sangat keliru. Sebagai seseorang yang menentang segala bentuk kekerasan, saya mendukung penuh upaya pihak yang berwenang untuk mengusut kasus ini (jika memang terbukti). Jangan biarkan ada Audrey-audrey baru yang bermunculan kedepannya, semoga ini menjadi kasus terakhir kekerasan yang terjadi. Tindakan kekerasan tidak diperbolehkan kecuali dalam kondisi membela diri, apalagi ketika tanahmu akan digusur oleh aparat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline