Dalam menghadapi Pemilihan Gubernur Sumatera Barat tahun 2020 ini, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sudah menyiapkan beberapa kadernya untuk maju menggantikan posisi Irwan Prayitno menduduki posisi Sumbar 1.
Beberapa nama yang dimunculkan PKS adalah Mahyeldi Ansharullah (Walikota Padang), Riza Pahlevi (Walikota Payakumbuh), dan Tifatul Sembiring (Mantan Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia). Selain tiga nama ini, juga muncul nama Aldi Taher, artis nasional yang baru bergabung dengan PKS.
Aldi Taher sempat mengkritik Pengurus DPW PKS Sumatera Barat, karena seolah-olah PKS Sumatera Barat menghalangi jalannya untuk maju sebagai Calon Gubernur. Untungnya Aldi Taher sudah mundur duluan, kalau tidak, sebenarnya saya ingin menyarankan kepada Aldi Taher agar memikirkan ulang niatnya untuk maju sebagai Calon Gubernur Sumatera Barat.
Lebih baik dia banyak-banyak turun ke masyarakat untuk melihat realitas politik di daerah ini. Sebagai anak muda, Aldi lebih baik belajar untuk menyiapkan diri terjun ke dunia politik di Sumatera Barat masa mendatang.
Tifatul Sembiring, walaupun merupakan salah satu kader terbaik PKS yang berada di pusat dan beliau juga adalah Niniak Mamak di Kabupaten Agam, Tifatul Sembiring dalam beberapa kali maju sebagai Anggota DPR RI, mewakili Dapil Sumatera Utara. Walaupun ada darah Minangkabau dalam dirinya, tapi belum akan cukup sebagai modal untuk meraup suara di Sumatera Barat. Sepertinya PKS memahami ini, sehingga nama Tifatul Sembiring sebagai bakal calon gubernur Sumatera Barat sudah meredup begitu saja.
Nama lain dari internal PKS yang dimunculkan sebagai bakal calon gubernur Sumatera Barat adalah Riza Pahlevi, Walikota Payakumbuh dua periode. Riza Pahlevi dan tim pendukung cukup gencar melakukan sosialisasi sebagai bakal calon gubernur. Informasi terkini Riza melalui Irwan Prayitno (Gubernur Sumbar) sudah mendapat dukungan dari PKB.
Sebagai kader PKS, memang nama Riza cukup potensial untuk menduduki posisi Gubernur Sumatera Barat. Namun persoalannya, selain popularitasnya kalah jauh dibandingkan Mahyeldi, Riza menjadi Walikota di daerah yang jumlah penduduknya sangat kecil di Sumatera Barat. Dari sisi demografi dan budaya Riza Pahlevi mewakili Kota Payakumbuh dan Kabupaten Lima Puluh Kota yang secara budaya mewakili daerah Darek.
Nama terakhir yang akan diusung PKS adalah Mahyeldi Ansharullah atau yang akrab dipanggil dengan Buya Mahyeldi ini merupakan tokoh senior PKS yang tumbuh dan berkembang di pentas politik Sumatera Barat.
Mahyeldi secara demografis dan budaya mewakili dua daerah dengan jumlah pemilih terbesar di Sumatera Barat. Mahyeldi menjadi Walikota Padang dua periode, yang merupakan Ibukota Provinsi Sumatera Barat. Ia memimpin kota dengan jumlah pemilih terbesar di Sumatera Barat.
Selain itu Mahyeldi yang merupakan anak kemenakan masyarakat Kabupaten Agam yang juga memiliki pemilih yang terbanyak setelah Kota Padang dan Pesisir Selatan.
Dari aspek politik Sumatera Barat selama ini, Calon Gubernur Sumatera Barat harus memperhatikan keterwakilan Darek dan Pesisir. Mahyeldi, sudah mewakili dua posisi kultural itu karena ia dua periode sebagai Walikota Padang dan juga merupakan Niniak Mamak di Kabupaten Agam yang merupakan wilayah Darek.