Lihat ke Halaman Asli

IIEE 2017 Hadirkan Wajah Islam yang Ramah

Diperbarui: 22 November 2017   00:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Arena IIEE 2017 di ICE BSD Serpong, Tangsel. Foto Dok. Pribadi.

Direktorat Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia melaksanakan Pameran Pendidikan Islam Internasional 2017 atau International Islamic Education Exhibition (IIEE) di ICE BSD Serpong, Tangerang Selatan, Banten. Kegiatan akbar Kementerian Agama Republik Indonesia ini akan menghadirkan wajah Islam yang ramah bagi seluruh umat manusia. 

Acara yang memiliki agenda besar yaitu Konferensi Internasional Tahunan tentang Studi Islam (Annual International Conference on Islamic Studies-AICIS) dan Konferensi Internasional Studi Pesantren (International Conference on Pesantren Studies) berlangsung dari tanggal 21 sampai dengan 24 November 2017.

Menteri Agama Republik Indonesia, Lukman Hakim Saifudin melalui pres release yang disampaikan kepada awak media menyampaikan bahwa "Semoga forum ini mampu memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan studi keislaman dalam rangka mengembangkan peradaban bangsa."

Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama Republik Indonesia, Dr. Ahmad Zayadi, saat diwawancarai pada arena Pameran Pendidikan Islam tersebut menyampaikan bahwa Indonesia berpotensi untuk menjadi destinasi pendidikan Islam dunia.

"Kita menghadirkan Islam yang santun, Islam yang ramah, Islam yang toleran, pesan-pesan Islam yang santun, ramah dan toleran ini ingin kita sampaikan kepada dunia, semoga ke depan, Indonesia menjadi destinasi pendidikan dunia," jelas Dr. Ahmad Zayadi pada hari Selasa, 21 November 2017.

Dr. Ahmad Zayadi, Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag RI menerima plakat dari Kompasiana. Foto Dok. Pribadi.

Lebih jauh Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag tersebut menyampaikan bahwa untuk mencapai hal tersebut perlu strategi, salah satunya strategi kebudayaan seperti yang dilaksanakan saat ini dengan menghadirkan Pentas Seni (Art Performance and Live Event) dari berbagai perwakilan santri di Indonesia.

"Acara ini hanyalah soal strategi, beberapa tahun terakhir kita menggunakan bahasa santri sehingga acaranya juga dikonsumsi oleh santri, tahun ini kita menggunakan strategi kebudayaan sesuai dengan perkembangan zaman," jelas Dr. Ahmad Zayadi.

Dalam rangkaian acara tersebut, Kementerian Agama juga mengadakan lomba puisi, lomba membuat kartun, yang mendapat sambutan luar biasa dari santri-santri Indonesia. Untuk lomba kartun tersebut diikuti oleh hampir 3000 peserta dari seluruh penjuru Indonesia.

Hal lain yang menggembirakan menurut Dr. Ahmad Zayadi adalah dengan semakin diminatinya pesantren Indonesia, tidak hanya oleh masyarakat Indonesia sendiri, tetapi juga masyarakat di negara lainnya.

"Nah jika sekarang sudah banyak di perguruan tinggi ada international student, di pesantren juga ada international student. Saat ini lebih dari 10.000 santri asing di pesantren-pesantren Indonesia. Artinya sekarang Indonesia sudah menjadi destinasi pendidikan dunia," jelas Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag itu.

Beberapa waktu lalu international student di pesantren Indonesia didominasi oleh santri-santri dari kawasan Asia Tenggara seperti Malaysia, Thailand, Brunai Darussalam, dan Singapura. Akan tetapi saat ini sudah banyak santri asing itu yang berasal dari Timur Tengah seperti Sudan dan Arab Saudi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline