Lihat ke Halaman Asli

Azwardi Iqbal Usman

Creative, Initiative, and Eager to Learn

Metaverse Semakin Hype dan Kenapa Brand Besar Mulai Tertarik

Diperbarui: 13 Januari 2022   07:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Parareal Akihabara, Jepang, di dalam Metaverse. Sumber: prtimes via Kompas.com

(Disclaimer on: artikel saya ini merupakan insight dan berbagi cerita, bukan ajakan untuk membeli aset atau sesuatu jika pembaca menjadi tertarik. Please do your own research)

Menjelang akhir tahun 2021 istilah metaverse semakin mendunia apalagi sejak Facebook mengumumkan perubahan nama mereka menjadi Meta. 

Facebook dengan antusias memperkenalkan dan mencoba masuk ke "dunia baru" yang akan mereka bangun yang diibaratkan seperti memindahkan dunia fisik kita saat ini dengan segala macam aktivitas pengguna atau manusia yang dilakukan sehari-hari seperti bekerja, interaksi sosial, membeli barang, sekolah dan lain-lain ke dunia virtual. 

Nama besar Facebook lah yang mentrigger istilah metaverse menjadi bukan sesuatu yang asing ditelinga. Bukan sesuatu yang asing ditelinga bukan berarti kita menjadi paham dan mengerti, berikut saya coba sharing sedikit gambaran mengenai metaverse secara sederhana agar semoga teman-teman yang masih belum memahami metaverse mendapat sedikit insight mengenai dunia baru ini.

Sejak diperkenalkan (lebih tepatnya dipopulerkan) oleh Facebook, perlahan-lahan brand-brand besar mulai melirik sebuah dunia baru, dunia metaverse. 

Metaverse sebenarnya sudah dari jauh-jauh hari dibangun, berbulan-bulan bahkan hitungan tahun dipersiapkan dan dikembangkan fondasi dan infrastrukturnya dengan memadukan blockchain, smart contract, dan cryptocurrency oleh beberapa developer cryptocurrency yang memang sejak awal memiliki visi menciptakan platform dan token untuk metaverse mereka seperti Decentraland dan The Sandbox dibandingkan dengan apa yang dilakukan Facebook baru-baru ini. 

Cover Image: www.unpas.ac.id

Decentraland sudah mulai diluncurkan sejak 2019 dan The Sandbox sudah mulai diluncurkan sejak 2011, namun tidak bisa dipungkiri memang nama Decentraland dan The Sandbox tidak sebesar Facebook yang baru mengenalkan konsep saja sudah langsung membawa hype dibandingkan dengan produk jadi yang sudah diperkenalkan lebih dahulu oleh Decentraland dan The Sandbox.

Dua tahun lalu jika anda curhat ke teman anda "Bro, gua mau beli rumah dan properti di platform mertaverse" saya yakin anda pasti diketawai habis-habisan dan dibilang gila, namun sekarang jika anda tetap beli rumah dan properti tersebut lalu terjual ratusan ribu bahkan jutaan dollar, siapa yang akan tertawa paling lepas?

Source: hiphopdx.com

Di dunia metaverse seperti Decentraland, The Sandbox, dan banyak metaverse project yang saat ini masih dalam tahap pengembangan (mayoritas tahun 2022 akan banyak yang rilis ke publik), anda bisa membeli sepetak tanah kosong kemudian pelan-pelan anda bangun rumah di tanah virtual. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline