Lihat ke Halaman Asli

Marah Halim, Gubernur yang "Gila Bola"

Diperbarui: 7 Februari 2018   23:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Beberapa waktu yang lalu, Edy Rahmayadi menyatakan hasratnya untuk membangun sebuah sarana olahraga internasional di Sumatera Utara. Edy melanjutkan bahwa jika cita-citanya itu dapat terwujud, maka Sarana Olahraga itu akan diberi nama MARAH HALIM

Generasi Milenial mungkin tidak banyak yg mengetahui siapa itu Marah Halim ? Apa alasan Edy Rahmayadi ingin mengabadikan namanya di Sarana Olahraga tersebut ?

Marah Halim adalah mantan Gubernur Sumatera Utara, dibawah kepemimpinan Mayor Jenderal ( Purn ) TNI Marah Halim Harahap, Provinsi Sumatera Utara baik dari segi Olahraga khususnya Sepakbola dan Pemerintahan pernah sangat disegani. Selama pemerintahan beliau telah banyak memberi kemajuan bagi Sumut. Seluruh masyarat Sumut mengenalnya, Sosoknya begitu populer. Sebagai Gubernur Sumut yang menjabat paling lama, hampir 11 tahun, Sosok Marah Halim begitu melekat di hati masyarakt Sumatera Utara.

            Marah Halim Harahap lahir di Tabusira, sebuah kampung kecil Tapanuli Selatan pada 28 Februari 192, ayahnya seorang Petani yang mengusahakan Sawah dan Ladang. Marah Halim wafat pada Usia 94 tahun di 2015 lalu. Beliau menjabat Gubernur Sumut pada periode 1967-1978, menggantikan PR Teulambanua. Pada masa kepemimpinannya, Beliau menggagas sebuah turnamen sepakbola bertaraf internasional; Marah Halim Cup. Marah Halim yang memang Gila Bola ini ingin mensinergikan sebagian besar masyarakat Sumatera Utara yang juga gila bola dengan pencanangan Sumut sebagai destinasi wisata yang baru melalui sepakbola.

            Dengan mengadakan turnamen berkelas internasional, diharapkan marketing Sumatera Utara semakin menguat. Untuk menjalankan keinginannya ini Marah halim merangkul sejumlah pengusaha untuk berpartisipasi diantaranya TD Pardede. Marah Halim meminta TD Pardede untuk membangun hotel berkelas internasiona di Medan dan Danau Toba, agar tamu yang hadir di Marah Halim Cup dan wisatawan lainnya merasa nyaman ketika berada di Medan dan Danau Toba. Marah Halim berhasil mempertemukan semua kepentingan: Pemerintah, Swasta dan Masyarakat.

            Di penghujung hidupnya, Marah Halim menderita stroke panjang selama 10 tahun. Edy Rahmyadi yang saat itu berpangkat Mayor Jenderal dan menjabat Pangdam I Bukit Barisan, pernah mengunjungi Idolanya ini dan meminta petuah. Edy, seperti halnya Marah Halim adalah Seorang penggila Bola yang Mencintai Sumatera Utara.

             Tentunya kita berharap ada sosok seperti Marah Halim kembali, yang mampu membawa kebanggaan bagi Masyarakat Sumatera Utara. Terima Kasih, Jenderal!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline