Lihat ke Halaman Asli

Azuma Furqani

Mahasiswa

Potensi Wakaf di Lembaga Nazhir IPB Mencapai Rp 63 Juta per Bulannya

Diperbarui: 27 Desember 2023   18:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Credit: www.biswaf.ipb.ac.id

Salah satu ibadah yang memiliki dampak sosial ekonomi adalah wakaf. Dalam sejarah Islam, wakaf sangat penting untuk kesejahteraan umat. Wakaf berarti menahan dalam bahasa Arab, yang berarti bahwa benda yang diwakafkan harus dijaga pokoknya agar manfaatnya dapat dirasakan terus menerus. Wakaf banyak digunakan untuk keperluan ibadah, pengkebumian, dan pendidikan di Indonesia, dan istilah "wakaf" biasanya mengacu pada barang bergerak seperti masjid atau tanah. Pada awalnya, wakaf yang diketahui hanya berupa tanah dan dilakukan dengan cara yang sederhana, tanpa administrasi, hanya dengan ikrar lisan. Tanah wakaf kemudian diserahkan kepada Nazir untuk diurus dan dipelihara. Wakaf tidak diurus dengan baik, timbul masalah seperti kehilangan bentuknya, diambil oleh orang yang tidak bertanggung jawab, sengketa di pengadilan, dll.

Sesuai dengan Undang-Undang 41 Tahun 2004 tentang Wakaf, pemerintah membuat Badan Wakaf Indonesia, yang berfungsi sebagai lembaga negara yang independen. Diharapkan keberadaan Badan Wakaf Indonesia akan meningkatkan manajemen harta wakaf di Indonesia dengan memfasilitasi pelayanan sosial, pemberdayaan ekonomi, dan pembangunan infrastruktur publik. Tahun 2022, World Giving Index kembali menobatkan Indonesia sebagai negara paling dermawan di dunia. Indonesia menduduki peringkat pertama dalam survei dengan nilai 68%.

Dalam dimensi membantu orang asing, negara itu mendapat skor 58%, dengan peringkat 76. Kemudian, dalam dimensi donasi uang, Indonesia mendapat skor 84% dan tingkat kerelawanan 63%. Indonesia mengungguli kedua dimensi tersebut. Kenya berada di posisi kedua dengan nilai 61%, Amerika Serikat di posisi ketiga dengan nilai 59%, Australia dan New Zealand berada di posisi keempat dan kelima dengan nilai masing-masing 55% dan 54%, dan Ukraina berada di posisi terakhir dengan nilai 49%.

Dengan memanfaatkan instrumen wakaf sebagai sumber kekuatan, keberadaan wakaf dapat menjadi salah satu alternatif dalam pengentasan kemiskinan. Badan Wakaf Indonesia menyatakan bahwa wakaf memiliki potensi yang sangat besar di Indonesia. Selain itu, populasi Indonesia telah meningkat menjadi lebih dari 267 juta orang, dengan sekitar 230 juta orang atau 87% dari populasi beragama Islam. Di Indonesia, ada setidaknya 4,2 miliar meter persegi lahan wakaf. Sebagian tanah wakaf hanya digunakan untuk membangun masjid, mushala, sekolah, pondok pesantren, dan makam. Di sisi lain, tanah wakaf dapat digunakan untuk pembangunan rumah sakit, perkantoran, minimarket, dan lapangan futsal, serta tujuan komersial lainnya. 

Potensi wakaf seharusnya dapat digunakan sebagai sumber dana untuk membiayai proyek di bidang pertanian, pendidikan, kesehatan, dan perdagangan. Wakaf telah memberikan kontribusi besar untuk kesejahteraan masyarakat dalam bidang sosial ekonomi, dan dengan waktu, kontribusi wakaf telah mencakup bidang sosial ekonomi dan pendidikan. Universitas Al-Azhar di Kairo, Mesir, yang sudah berumur lebih dari seribu tahun, dibangun di atas tanah wakaf dan menggunakan uang wakaf untuk menjalankan operasinya, termasuk memberikan beasiswa kepada siswa dari berbagai negara.

Badan Pengelola Bisnis, Investasi, dan Wakaf, juga dikenal sebagai BP Biswaf, bertanggung jawab atas pengelolaan dan optimalisasi pengembangan bisnis dan investasi IPB, dan juga dikenal denga Lembaga Nazhir yang terletak di Institut Peranian Bogor. Badan ini  juga bertanggung jawab atas penggalangan, pengelolaan, dan pendistribusian dana wakaf. Ada dua program wakaf yang sedang berjalan di BP Biswaf ini: Wakaf Produktif dan Wakaf Sosial. Saat ini, metode penghimpunan dana BP Biswaf termasuk mengadakan promosi wakaf saat wisuda, menyebarkan informasi melalui media sosial seperti pesan WhatsApp dan postingan Instagram. Selanjutnya, mereka memilih duta wakaf untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang wakaf dan melakukan penelitian wakaf secara teratur setiap minggu.

Jumlah wakaf yang dikumpulkan untuk tahun 2023 mencapai 9 miliar, dengan 1,33 miliar didistribusikan dalam tiga bulan terakhir, menurut data laporan wakaf BP Biswaf. Pertambahan nominal perhimpunan wakaf rata-rata sebesar Rp 55,8 juta per bulan. Menghimpun wakaf dan mendistribusikannya berbeda secara nominal karena keduanya dikelola melalui tiga alur, yaitu Alur 3M: Menghimpun, Mengelola, dan Mendistribusikan, yang dimana harta/uang asal wakaf tidak boleh hilang/habis oleh itu perlu adanya pengelolaan agar harta/uang pokoknya tidak hilang. 

Sebagai universitas dengan mayoritas warganya beragama Islam, IPB memiliki peluang dan potensi yang besar untuk mengumpulkan wakaf, terutama secara profesional. Laporan Kinerja IPB tahun 2022 menunjukkan bahwa 1374 dosen IPB aktif dan 2003 tenaga pengajar. Namun, dengan jumlah civitas IPB University mencapai 36.163 orang pada akhir tahun 2022, partisipasi dalam program wakaf akan sangat terbatas sampai tahun 2023, dengan hanya 650 wakif per bulan.  Dalam penelitian tahun 2018, ada kemungkinan wakaf tunai rutin bulanan sebesar Rp100.000,00 untuk guru dan Rp50.000,00 untuk tenaga kependidikan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 113 responden, 62 berminat berwakaf melalui Nazhir IPB, dan 43 berminat berwakaf rutin melalui Nazhir IPB. Setelah diratakan, nominal wakaf rutin dosen dan tenaga kependidikan setiap bulannya adalah Rp 49.070, yang berarti bahwa, dengan jumlah dosen dan tenaga kependidikan di IPB sebesar 3.377, ada sekitar 1.285 orang yang tertarik untuk berwakaf rutin. Dengan demikian, potensi dana wakaf rutin tahunan di Nazhir IPB adalah sebesar Rp 756.659.400. Dana wakaf rutin Nazhir IPB untuk bulan Desember 2023 telah terkumpul sebesar Rp 63.054.950 dari potensi pengumpulan bulanan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline