Menjelang pemilihan gubernur sumut 2014. Hangat Kota Medan sudah mulai berasa lagi. Apalagi disetiap sudut kota, foto para figur yang mencalonkan diri sebagai gubernur terlihat bertebaran dimana-mana. Calon yang narsis memang sudah biasa.
Hangat kota Medan memang tidak ada kaitannya dengan pemilu gubernur. Kota Medan beberapa bulan terakhir memang bercuaca panas. Saya fikir, cuaca panas di kota Medan salah satunya diakibatkan foto-foto calon gubsu yang menggantikan pohon di setiap sudut kota. Rasanya aneh jika melihat foto baliho salah satu calon mengatakan "Selamatkan Sumatera utara dan bla..bla..bla..."
***
Sumatera utara (Sumut) di nobatkan ICW menjadi provinsi terkorup se-Indonesia. Predikat yang mau dan tak mau kita sandang. Gubernur terpilih, Syamsul Arifin sempat di penjara lalu di berhentikan oleh Presiden beberapa waktu lalu. Belakangan yang ngetop adalah korupsi Bansos di Pemprov Sumut, Hampir saja menyeret nama istri bapak PLT gubsu. Di daerah pun, mencomot uang rakyat hampir menjadi lumrah. Tidak kalah seramnya adalah kasus PNS Siluman di Kota Pematang Siantar. Hihihihi.....
Senasib dengan isu kebebasan beragama. Sumatera utara di huni oleh banyak komunitas, suku dan etnis. Bukan berarti mereka bebas menjalankan aktivitas sesuai kepercayaannya masing-masing. Dalam kasus ini saya merujuk pada beberapa pelarangan pembangunan tempat ibadah beberapa kepercayaan di Sumut. Seperti penganut kepercayaan Parmalim, yang hingga kini belum diakui keberadaannya oleh pemprov. Secara historis : Parmalim (Ugamo Malim) merupakan agama kepercayaan masyarakat Batak. Akibat tidak di akui oleh pemerintah, Pemeluk Parmalim sering mendapatkan penolakan hingga diskriminasi oleh masyarakat sekitarnya. Tidak sering, merk agama sesat kerap di lekatkan kepada mereka.
Sumatera utara punya banyak hal yang menarik. Masyarakat yang tradisional hingga alam yang menawan belum tentu dimiliki semua daerah di Indonesia. Eksotis Danau toba misalnya. Danau terbesar di Asia tenggara ini terkenal hingga mancanegara. Oh ya, bukan menjadi objek Wisata. Malah sebagai tempat pembuangan limbah perusahaan asing tepat di danaunya. Pemprov seperti tidak tahu. Padahal, masyarakat disana sudah lama protes kesana-kesini tentang pencemaran danau toba. Sayang, Danau kebanggaan masyarakat Batak ini jika di kelola dengan serius akan mendatangkan wisatawan yang banyak.
Dari beberapa persoalan diatas, gambaran tugas rumah bagi gubernur terpilih mendatang bukan tugas yang mudah. Perbaikan management hingga fokus penyelesaian secara bijak menjadi tuntutan utama sang gubsu. (Salam...)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H