Lihat ke Halaman Asli

Berawal Dari Iseng, Seorang Ibu Rumah Tangga di Desa Senggreng Kini Menjadi Menggiat UMKM Minyak Kelapa Murni

Diperbarui: 9 Mei 2023   00:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : milani.vco, Instagram

Seorang ibu rumah tangga asal desa Senggreng, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang kini menjadi salah satu penggiat UMKM produk konsumsi yang ramah kesehatan.

Ibu Anik Prabowoningsih! Beliau adalah seorang ibu rumah tangga kelahiran bulan November 1973, yang kini memiliki penghasilan sendiri. Ada cerita unik di balik keberhasilannya sebagai penggiat UMKM produk konsumsi tersebut.

Berawal keinginannya untuk menjalani hidup yang lebih sehat, ibu Anik memutuskan untuk menggunakan bahan makanan yang lebih sehat dibandingkan sebelumnya untuk keluarganya. Salah satu cara ibu Anik untuk mencapai tujuannya tersebut adalah, beliau memutuskan untuk menggunakan minyak goreng berbahan dasar buah kelapa untuk mengolah bahan makanan yang akan disajikan kepada keluaranya. "Saya ingin hidup sehat, tapi tetap ingin makan makanan yang memiliki rasa enak seperti gorengan" cerita bu Anik.

Merasa harga minyak goreng kelapa cukup tinggi dibandingkan minyak goreng kelapa sawit, ibu Anik kemudian berinisiatif untuk menghasilkan minyak goreng berbahan dasar kelapa sendiri dan untuk digunakan pribadi. Ibu Anik berhasil menghasilkan minyak goreng kelapa untuk kebutuhan memasaknya setiap hari. Dengan penggunaan minyak yang berbeda, ibu Anik bercerita jikalau rumah beliau memiliki aroma sedap dari kelapa setiap harinya. "Setiap saya menggoreng, baunya sedap tercium sampai tersebar ke sulurh ruangan," jelas bu Anik.

Karena kegiatan ibu Anik sehari-hari yaitu membuat minyak goreng kelapa sendiri, teman ibu Anik kemudian menyarankan ibu Anik untuk mengembangkan hasil produksinya menjadi minyak kelapa murni, atau yang lebih terkenal dengan nama virgn coconut oil dengan alasan memiliki harga jual yang cukup tingg. "Teman saya menyarankan untuk membuat VCO, lumayan harganya bisa sampai 30 ribu sebotol 100ml," cerita bu Anik.

Beberapa hari kemudian, ibu Anik memutuskan untuk belajar memproduksi minyak kelapa murni bermodalkan belajar dari internet. "Saya belajar dari mbah google," kata bu Anik. Dari beberapa kali dan beberapa hari percobaan, ibu Anik berhasil memproduksi minyak kelapa murni. Tidak hanya beberapa kali sehari, ibu Anik terus memproduksi minyak kelapa murni setiap hari. Ibu Anik kemudian mengemas minyak kelapa murni tersebut di sebuah botol plastik food grade dan meminta kepada anaknya untuk membuatkan desain kemasan yang menarik untuk dijual.

Kerjasama yang cukup baik antara ibu Anik dengan anakya, kini produksi minyak kelapa murni milik ibu Anik tidak hanya memiliki desain kemasan yang menarik, namun juga memiliki nama produk, yaitu "MILANI". Nama MILANI dipilih karena sebuah singkatan dari minyak kelapa murni. Tidak sampai di situ, anak dari ibu Anik juga berinisiatif untuk membuat akun instagram yang ditujukan untuk menjual produk MILANI lebih luas lagi. Akun Instagram tersebut bernama milani.vco.

Ibu Anik berhasil menjual minyak kelapa murni miliknya kepada teman-temannya dan khalayak umum. Produk minyak kelapa murni yang diberi nama MILANI milik ibu Anik dibaderol dengan harga Rp. 30.000,00. Ibu Anik berharap, dengan adanya platform melalui Instagram, penjualan MILANI akan semakin tinggi nantinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline