Lihat ke Halaman Asli

azriel raisian

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta

Harmoni Keragaman Masyarakat dalam Bhineka Tunggal Ika

Diperbarui: 27 Desember 2022   15:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber : dosenpintar.com

Masyarakat di Indonesia saat ini, sudah  pasti tau apa arti dari  “Bhineka Tungga Ika”. Sejak duduk di bangku sekolah Bhineka Tunggal Ika ini sudah diperkenalkan beserta maknanya. Berikut akan kembali dijelaskan pengertian dari Bhineka Tunggal Ika.

Bhineka Tunggal Ika merupakan semboyan bangsa Indonesia. Yang mana semboyan ini terdapat dalam kitab Sutasoma karya Mpu Tantular. Bhineka memiliki arti ragam. Tunggal berarti satu, sedangkan Ika memiliki arti itu. Maka jika disatukan Bhineka Tunggal Ika memiliki arti “Berbeda-beda tetapi tetap satu”.

Indonesia dengan keragaman suku dan budaya membawa masyarakatnya memiliki kebiasaan pola pikir yang berbeda-beda. Ini menyebabkan beberapa dari masyarakat kita sering mengalami konflik budaya ataupun kesalahpahaman antar suku. Untuk itu kita perlu juga menciptakan keharmonisan dalam berbangsa dan bernegara.

Harmoni keberagaman masyarakat Indonesia sendiri biasanya tercermin dari sikap masyarakat yang saling menghargai satu sama lain dengan tidak membeda bedakan etnis maupun ras dan  terciptanya rasa saling membantu, gotong royong, dan yang utama ialah adanya toleransi. Toleransi dalam KBBI berasal dari kata “toleran” yang memiliki arti bersikap menenggang (menghargai, membiarkan, membolehkan) pendirian (pendapat pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan dsb) yang berbeda atau bertentangan dengan pendirian sendiri.

Dalam Bhineka Tunggal Ika pun “toleransi” merupakan hal yang pertama dan utama untuk dibahas. Mengapa? Karena dalam perbedaan-perbedaan atau keragaman yang terjadi dalam masyarakat Indonesia perlu adanya toleransi atau saling menghargai.

Salah satu keragaman yang biasa kita lihat sehari-hari yaitu dalam hal keagamaan. Di Indonesia memiliki tidak hanya satu kepercayaan seperti islam, Kristen, katholik, Buddha, hindu, dan konghuchu. Yang mana dalam enam kepercayaan yang disebutkan sebelumnya pasti memiliki hari raya masing-masing.

Sebagai contoh dalam perayaan hari raya nyepi yang biasa dilakukan oleh masyarakat yang bergama hindu. Tentu masyarakat lain yang bukan beragam hindu wajib menghormati perayaan tersebut dengan tidak menimbulkan suara bising pada wilayah yang mayoritas beragam hindu seperti Bali.

Kemudian adapun keragaman suku di Indonesia terbentuk karena wilayah negara Indonesia yang berkepulauan, meski demikian perbedaan tersebut bukan lah suatu tantangan tersendiri bagi warga negara Indonesia untuk mewujudkan kehidupan yang harmoni dalam berbangsa dan bernegara.

Dari pernyataan diatas dapat di jabarkan bahwa keberagaman suku di Indonesia inilah yang melahirkan berbagai macam kebudayaan, karena sejatinya suku dan budaya merupakan satu kesatuan yang utuh dan tidak dapat dipisahkan karena budaya itu sendiri lah yang merupakan bentuk dari ciri atau khas yang identik dari suku tersebut.

Maka harmoni keragaman masyarakat indonesia dalam bhineka tunggal ika sangat memilki peranan yang baik dalam berbangsa negara. dengan perbedaan yang ada tentu sebagai warga indonesia harus lebih meningkatkan keharmonisan antar masyarakat di Indonesia. Begitu pula dengan Bhineka Tunggal Ika harus selalu menjadi pedoman yang baik. Supaya Indonesia kedepannya dapat menjadi negara yang selalu menjunjung tinggi rasa persatuan dalam segi budaya, suku, dan keagamaan masyarakatnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline