Ampel dalam bahasa Jawa berarti alang-alang atau tanaman berumpun, berakar serabut batangnya beruas-ruas, memiliki rongga, dan keras.
Salah satu folklor yang diceritakan secara turun-temurun, dan dari mulut ke mulut adalah Si Ampel. Cerita ini dipercaya oleh masyarakat di salah satu desa di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Si Ampel merupakan nama salah satu tempat di Cirebon, nama Si Ampel sendiri diberikan oleh masyarakat sekitar dan dipercaya dari generasi ke generasi. Tempat tersebut ditumbuhi banyak sekali alang-alang hingga hampir menutupi seluruh tempat itu.
Awal mula cerita ini dikenal adalah semenjak beberapa pedagang keliling tidak sengaja melihat penampakan setiap pulang berjualan pada malam hari, dan kejadian tersebut terus berulang hingga berkali-kali. Penampakan yang dilihat pun cukup beragam, mulai hanya mendengar suara tangisan, hingga yang paling sering memunculkan sosoknya adalah sesosok poci.
Karena rumor tentang penampakan di tempat tersebut semakin meluas dan terus meresahkan warga, akhirnya warga dan kepala desa tersebut sepakat untuk membersihkan alang-alang yang ada di daerah tersebut, untuk menghilangkan kesan angker dan membuat tempat tersebut menjadi lebih terbuka.
Warga sekitarpun bergotong royong untuk membersihkan alang-alang di tempat tersebut, namun alang-alang tersebut tidak dapat di tebang atau dipotong sama sekali. Sampai-sampai ada warga yang menggunakan gergaji mesin untuk memotong alang-alang itu, namun tetap tidak dapat terpotong. Naasnya gergaji mesin tersebut malah memotong jari salah satu warga
Hingga saat ini alang-alang di daerah tersebut tetap dibiarkan ada, dan warga tidak ada yang berani lewat daerah tersebut pada malam hari. Setelah kejadian tersebut, tempat tersebut pun di beri nama Si Ampel yang berarti Sang Alang-alang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H