Lihat ke Halaman Asli

Azra Zilda

Mahasiswa

Awal yang Nagih Menjadi Petaka yang Pedih, Dampak Judi Online

Diperbarui: 23 Juli 2024   17:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : Jawa Pos

Dizaman yang semakin canggih saat ini, teknologi sangatlah mudah untuk dikembangkan dan dijadikan sebagai salah satu alat untuk menghubungkan satu orang dengan orang yang lainnya. Hal ini memudahkan banyak manusia dalam menyelesaikan berbagai hal yang berkaitan dengan teknologi. Namun, ada dampak buruk yang juga dapat terjadi seperti sekarang, yaitu salah satunya adalah kasus judi online yang semakin marak dan berkembang seperti kita ketahui.


Sebut saja MF (Inisial) seorang mahasiswa asal Semarang, Jawa Tengah, menjadi salah satu pemuda yang terjerat dari kejamnya judi online yang semakin merajalela saat ini. Pemuda kelahiran Kuningan, Jawa Barat tahun 2004 itu kini mulai berhenti dan meninggalkan kebiasaan buruknya setelah hampir dua tahun lamanya bergelut dengan judi online yang tiada batas. Karena ia sadar semakin lama apa yang ia lakukan bukanlah jawaban dari apa yang ia butuhkan, sebab yang ia terima hanyalah ketidakpastian yang seharusnya tak dilanjutkan olehnya.


Ia menceritakan sedikit tentang apa yang selama ini ia lakukan dan rasakan beberapa tahun terakhir, salah satunya adalah tentang bagaimana pedih dan kejamnya judi online membuatnya terlilit hutang dari pinjaman online karena uang yang ia pakai untuk bermain judi online semakin lama semakin banyak. "awalnya saya melihat iklan tentang judi online sekitar tahun 2022 yang menggiurkan karena bisa mendapatkan keuntungan yang berlipat, modal sedikit bisa jadi untung banyak" kata MF melalui telfon yang singkat pada hari Minggu, 30 Juni 2024.


MF bermain judi online awalnya hanya iseng dan coba-coba karena penasaran yang menyelimuti pikirannya tentang permainan yang fana tiada ujung tersebut, ia menggunakan sebagian uang kiriman bulanan dari orangtuanya untuk menghilangkan rasa penasarannya tentang judi online tersebut. "waktu itu awalnya pake duit dari kiriman orangtua untuk main slot, dan belum banyak ngabisin uang waktu pertama-tama itu tapi lama kelamaan semakin banyak karena efek candu yang mulai muncul seiring berjalannya waktu," ujarnya.


Ia mengatakan awal mengenal judi online itu beberapa bulan setelah masuk kuliah, saat itu belum terlalu banyak tugas serta masih punya banyak waktu kosong untuk menyalurkan hobinya, namun seiring berjalannya waktu ia harus bekerja paruh waktu untuk mendapatkan uang lebih agar dapat bermain judi online dengan lebih leluasa. Meskipun pada akhirnya ia harus berhenti setelah menelan pahitnya kedustaan dan kebohongan itu semua dari permainan pembodohan tersebut, karena pada dasarnya apa yang ia harapkan dari permainan itu adalah bohong belaka sebab tidak mendapatkan keuntungan apa-apa.


"Tentunya ada ambisi untuk menang seperti halnya orang-orang yang sudah merasakan keuntungan dari judi online, walaupun diakhir saya sadar kalau bandar lah yang mengatur semuanya dan pemain tidak mendapatkan keuntungan apa-apa" tuturnya. Hal ini pula lah yang mendasari MF untuk memutuskan berhenti dari kecanduan judi online setelah menyadari apa yang ia kerjakan selama ini tidak lah menghasilkan apa-apa melainkan kerugian belaka yang semakin banyak.


Pada dasarnya judi online tidaklah menguntungkan melainkan hanya menimbulkan kerugian yang begitu banyak, bahkan tak jarang orang rela meminjam uang baik dari teman maupun pinjaman online dan tak sedikit pula orang melakukan hal yang tak seharusnya hanya untuk mendapatkan uang lebih agar tetap bisa bermain judi online. Judi online hanya menyisakan kerugian bagi para penggunanya, namun dapat menguntungkan berbagai platfron pinjaman online atas kebodohan para pemain yang rela minjam uang hanya untuk bermain judi online tadi.


Kerugian-kerugian inilah yang menjadi alasan lain bagi MF untuk meninggalkan kebodohan yang sebelumnya pernah ia lakukan itu "gak hanya rugi uang tapi juga rugi waktu bahkan efek candu yang semakin lama dapat mengganggu kegiatan lainnya seperti part time yang biasanya saya kerjakan hingga waktu kuliah yang semestinya saya pakai dengan baik untuk belajar lebih maksimal" sambungnya melanjutkan jawaban via telfon. Menyesal sudah pasti, tapi berhenti sebelum melangkah lebih jauh itu pasti jauh lebih baik karena pada sejatinya tak ada kata terlambat untuk berubah jadi lebih baik.


Candu yang merugikan


Pengguna dan pemain judi online memang merasakan yang namanya kerugian seperti yang dipaparkan diatas, namun memberikan keuntungan yang berlipat ganda bagi bandar judi dan penyedia pinjaman online yang dibutuhkan oleh para pemain judi online seperti slot, scatter dan lainnya. Hal ini terbukti dari banyaknya pengguna judi online yang tak hanya menggunakan uang sendiri untuk bermain judi online tapi juga menggunakan uang orang lain dari hasil pinjaman, dll.


Menurutnya, kebanyakan dari pemain judi online terjebak dalam dunia yang fana itu berawal dari tawaran-tawaran yang menggiurkan dan membuat para penggunanya kecanduan hingga menyebabkan banyak hal yang tak diinginkan terjadi akibat dari kecanduan judi online ini. "Dari mulai meminjam uang pada teman hingga menggunakan aplikasi pinjaman online untuk mendapatkan uang yang lebih instan dan dapat digandakan dengan bermain judi online, ini lah hal yang biasaya dilakukan oleh orang-orang yang sudah kecanduan judi online" ucap dari pemuda berusia 21 tahun tersebut.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline