Ketika anda telah mendengar transkrip rekaman Setya Novanto cs, apakah anda masih membela mereka?
Jujur saya sampai merinding dan amarah saya kembali membara.
Begitu mengerikan Indonesia....! Pejabat-pejabat negara begitu merajalelanya menikam bangsanya untuk menguras kekayaan negara.
Begitu entengnya mereka berbicara di hotel-hotel mewah mengatur jatah/fee sumber-sumber kekayaan alam Indonesia dan proyek-proyek negara untuk memperkaya diri dan kelompoknya.
Begitu bergengsinya mereka dengan pesawat-pesawat jet pribadi mewahnya yang bisa mengatur perpolitikan Indonesia seakan rakyat bisa dibodohi semua. Ini membuka fakta bahwa Indonesia selama ini dikelola oleh penyamun bukanlah isapan jempol belaka. Bahwa Kumpulan Penyamun ini begitu kuat menguasai Indonesia yang dibangun semasa Orba dan rakyatnya masih banyak memuliakannya bahkan sudah menganggap mereka manusia setengah dewa.
Apalagi mereka dipayungi para ulama-ulama plus PKS didalamnya seakan akan kehadirannya sebagai tokoh pembela Indonesia dan agama. Ketika mereka kalah Pilpres 2014 kemudian menyusun kekuatan baru agar mereka tetap perkasa dan istana tak bisa mengotak-atiknya dan orang-orang gila tetap punya idola. "Jatah istana ada bagiannya, jika tmenghambatnya, rakyat akan menjatuhkan dia dari Istana".
Mereka lupa, presiden Indonesia meski bukan dari tentara dan hanya berasal dari rakyat biasa bukanlah orang jelmaan Orba yang bisa diajak kerjasama. Kebusukan berbangsa dan bernegara akan terbongkar tanpa banyak beretorika. Disitu rakyat tahu mana penjahat sebenarnya dan mana bekerja untuk Indonesia.
Pertama dalam 70 tahun sejarah berdiri Indonesia dan 50 tahun sejak Indonesia dikuasai Orba, Menteri ESDM Sudirman Said membongkar kejahatan mereka meminta jatah saham dan mengatur pembagiannya. Tapi tragisnya, masih banyak rakyat membelanya dengan. Argumen-argumen yang sudah tak logika.
Bagaimana kita saksikan juga, para Kumpulan Manusia Penyamun itu saling dukung mendukung satu sama lainnya. Sampai big bosnya Prabowo pun ikut membela tindakan hina anak buahnya.
Katanya : "Kalau kawan harus dibela".
Bagi mereka :