Lihat ke Halaman Asli

A. Azis Nizar

Berbagi pikiran dan wawasan, Minat dengan Ekonomi publik, Manajemen Bisnis, UKM

Bom Nuklir Ekonomi Indonesia

Diperbarui: 17 Juni 2015   16:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14169514231707648898

[caption id="attachment_378301" align="aligncenter" width="661" caption="Contoh Negara yang memberlakukan regulasi melindungi produk dalam negeri. (sumber: Fransiscus Weliranghttp://www.slideshare.net/fransiscuswelirang.com/analisis-daya-saing-korporasi-indonesia-2015)"]Contoh Negara yang memberlakukan regulasi melindungi produk dalam negeri. (sumber: Fransiscus Weliranghttp://www.slideshare.net/fransiscuswelirang.com/analisis-daya-saing-korporasi-indonesia-2015)

ASEAN Economic Society atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) segera dibelakukan pada awal tahun depan. Berbicara awal tahun depan itu sudah dalam hitungan hari, lalu siapkan Indonesia dengan semua ini.  Berbicara masalah kesiapan tentu kita tidak hanya berbicara siap untuk perusahaan besar yang sudah siap tanding di dunia global, tetapi bagaimana dengan UKM dan mental masyarakat menghadapi MEA, ini yang menjadi pokok persoalan.

MEA bagi pelaku UKM dan masyarakat umum seperti bom nuklir yang siap meluluh lantakkan ekonomi Indonesia. Ini berbahaya, lebih berbahaya dari Tsunami Aceh jika pemerintah lambat dalam menyikapi persoalan ini. Dan UKM adalah korban pertama yang akan luluh lantak, ditambah edukasi masyarakat menghadapi MEA belum dilakukan hingga saat ini. Untuk mencegah jatuhnya korban dari pelaku UKM maka setidaknya beberapa hal harus disiapkan pemerintah hingga awal tahun depan.

Permasalahan UMKM menghadapi MEA

Indonesia pada dasarnya belum siap menghadapi MEA. Ketidaksiapan ini harusnya disikapi pemerintah dengan melakukan tindakan-tindakan antisipasi baik dengan kebijakan yang melindungi pelaku ekonomi dalam negeri maupun langkah cepat pembinaan UKM menghadapi MEA yang sudah didepan mata. Beberapa masalah yang UMKM dalam negeri menghadai MEA aadalah rendahnya daya saing produk. Berdarkan Data Indeks Daya Saing Global posisi Indonesia dari 144 tahun 2014-2015 dapat dilihat sebagai berikut:

Index Daya Saing Global Negara-Negara ASEAN dari 144 Negara 2014-2015

No

Negara

Peringkat

(dari 144 negara)

Peringkat

(2013-2014)

Skor

(Skala 1-7)

1

Singapura

2

2

5,65

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline