Lihat ke Halaman Asli

Lika-liku Media Kampus

Diperbarui: 9 September 2016   15:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

       Sebagian orang menganggap suatu institusi pendidikan seperti universitas atau kampus adalah hal yang paling mutakhir untuk menanamkan nilai-nilai akademik dan mental yang belum tentu didapatkan oleh siapa pun. Seorang anak akan dikumpulkan dalam satu ruangan dan dicokoki berbagai materi pelajaran yang banyak, bahkan beberapa mahasiswa merasa bosan dan suntuk.

      Di samping mata kuliah reguler hadir sebuah organisasi dan Unit Kegiatan Mahasiswa atau biasa disebut UKM. Di mana mahasiswa akan diajak untuk memiliki kegiatan di luar jadwal reguler, ya bisa dibilang ini adalah bagian dari pembentukan karakter sekaligus penanaman edukasi bagi si mahasiswa.

     Ada satu organisasi yang sangat berbeda dengan organisasi atau UKM lainnya, yaitu media kampus. Media kampus hadir sebagai wadah pembelajaran bagi mahasiswa untuk dapat menampung seluruh aspirasi dari mahasiswa lainnya. Salah satu tugas yang tidak mudah bagi anggota di dalamnya adalah untuk dapat menyampaikan aspirasi mahasiswa dengan mulus kepada pihak yang bersangkutan.

     Seperti halnya keluhan yang terdengar dari obrolan di lift, kantin, perpustakaan, pinggiran jalan, dan bahkan selama jadwal perkuliahan berlangsung. Kuping dari anggota media kampus harus dibuka secara lebar-lebar agar dapat mengetahui apa yang ada dan terjadi disekitarnya. Kepekaan menjadi nomor wahid.

     Ada pun tantangan yang dihadapi oleh aggota media kampus. Salah satunya adalah ketika memiliki niat untuk mengkritisi suatu hal yang janggal di lingkungan kampus. Permintaan izin untuk mengkonfirmasi suatu isu kepada pihak yang berwenang terkadang ditolak secara mentah-mentah atau bisa juga dialihkan kepada hal lain.

     Salah-salah informasi yang terlanjur disebarluaskan kepada mahasiswa bisa menjadi bumerang bagi media kampus. Kasak-kusuk  memikirkan tanggung jawab disiapkan secara matang di hadapan pihak yang berwenang. Diberi peringatan sampai disidang acap kali mewarnai perjalanan media kampus. 

     Dari hal tersebut inisiatif dan insting dari anggota media kampus diuji, berpikir keras untuk mendapatkan cara menyelesaikan tugas yang harus dituntaskan segera. Terkadang rasa putus asa menggerogoti semangat untuk menuntaskan isu yang dipegang. Tak jarang pula tugas yang dikerjakan harus disimpan rapi di dalam laci sampai waktu yang akan menentukan tugas tersebut kembali dikeluarkan dari dalam laci.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline