Kuterobos rambut aluan yang dingin
Menjatu kutu-kutu manis terpaan angin
Lumpur kepalamu merendam kakiku
Rebut dan tawa menyiram batinku
Di lain waktu aku menyisir keningmu
Sampai pada bulu mata lentik gantung berayun
Melompat larut dalam segarnya air matamu
Aku menepi di pelabuhan baitku
Kutulis ini untuk kemarin kecil
Saat dulu belum melihat titik-titik hitam di hatimu
Kurenungkan dalam sunyi tanpa rindu