Di sebuah kota kecil yang dikelilingi oleh perbukitan hijau, hiduplah seorang remaja bernama Arga. Arga adalah seorang pemuda ganteng yang ceria dan gemar menghabiskan waktu di perpustakaan sekolah, menikmati buku-buku cerita dan ilmu pengetahuan.
Di musim semi yang hangat, saat Arga sedang duduk di bangku kelas sepuluh, datanglah seorang gadis yang akan mengubah hidupnya. Maya, seorang gadis baru yang pindah dari kota besar.
Arga pertama kali melihat Maya saat dia sedang duduk di sudut perpustakaan, memperhatikan novel-novel klasik. Maya memiliki senyum manis dan matanya berkilau seperti bintang di malam hari. Arga memberanikan diri menghampiri Maya untuk berkenalan. Mereka mulai berbicara, berbagi minat dan impian mereka. Arga dan Maya sering bertemu di perpustakaan sekolah. Bahkan berangkat dan pulang sekolahpun mereka berbarengan.
Pada suatu hari, saat mereka sedang membaca buku tentang petualangan di perpustakaan. Arga mengungkapkan perasaannya kepada Maya.
"Maya, aku suka padamu," ucap Arga dengan hati berdebar.
Maya tersenyum malu-malu. "Aku juga suka padamu, Arga. Aku merasa nyaman bersamamu."
Sejak saat itu, Arga dan Maya menjadi sepasang kekasih yang tak terpisahkan. Mereka menghabiskan waktu bersama di sekolah, berjalan-jalan di taman kota, dan menghadiri pesta dansa sekolah bersama. Setiap hari adalah petualangan baru bagi mereka, di mana cinta mereka tumbuh seperti bunga yang mekar di musim semi.
Namun, seperti yang sering terjadi dalam cerita cinta, ada ujian yang harus dihadapi.
Maya harus pindah kembali ke kota besar karena pekerjaan ayahnya. Arga dan Maya harus menghadapi kenyataan bahwa mereka akan terpisah.
"Arga, aku tidak ingin pergi," kata Maya dengan sedih saat mereka duduk di bawah pohon kesayangan mereka di halaman sekolah.