Sebelum beraktivitas hari ini seperti biasa setiap pagi saya mencek media sosial. Di aplikasi yang popular saat ini saya menerima pesan dari sahabat yang di Jepang yang lebih senior dari saya beberapa tahun menuliskan informasi tentang profil perdana menterinya yang baru terpilih.
Kami berdua memang biasa saling bertukar informasi terkini, isu isu terbaru di masing masing negara. Memang saya dengan dia tidak ada ikat formal untuk saling bertukar informasi, tapi hal ini saling menguntungkan bagi kami untuk menggali lebih dalam terhadap isu isu terkini. Namun sahabat jangan khawatir kami berdua tidak terlibat dalam aktivitas shadow atau spy (ups, hahaha).
Saya tak sabar, saya langsung menelpon dan ingin mengumpulkan banyak informasi perihal data pemimpin baru Jepang ini dan isu isu terbarunya. Karena dia memang berasal dari rakyat biasa tanpa klan dan trah politik. Kok bisa ya,, menjadi pemimpin Jepang?
Yoshide Suga Perdana Menteri baru Jepang usia 71 tahun yang menggatikan Shinzou Abe terhitung 20 September 2020 ini, yang katanya langsung ditelepon Pak Trump sesaat setelah keterpilihannya itu.
Seketika itu juga bursa saham di beberapa negara Asia meroket.
Pak Suga menang telak dalam pemungutan suara (senkyo/) di parlemen yaitu 314 dari total 462 suara yang sah.
Pak Suga sebelumnya adalah Sekrtaris Kabinet Jepang yang sekaligus menjadi Presiden Partai berkuasa Demokrat Liberal. Lahir sebagai anak petani strawberry jauh dari dunia politik Pak Suga memang sedari awal karirnya sudah menjadi sekutu Pak Abe. Bagi Pak Abe Pak Suga adalah seorang problem solver.
Pak suga memulai karir politik (seiji/) sejak lulus kuliah. Setelah lulus kuliah ia bekerja sebagai sekretaris anggota parlemen Partai Demokrat Liberal. Di usia 39 tahun ia terpilih menjadi anggota Dewan Kota Yokohama (DPRD nya Indonesia).
Kemudian diusianya 48 tahun Pak Suga menjadi anggota Parlemen Jepang (DPR RI nya Indoensia). Diusia 57 oleh Pak Koizumi Perdana Menteri sebelum Pak Abe, Pak Suga dijadikan Wakil Menteri urusan dalam negeri dan komunikasi.
Ketika masa pemerintahan Shinzou Abe yaitu sebelum pengunduran dirinya yang pertama, Pak Suga diangkat menjadi Menteri Kabinetnya. Lalu pada masa pemerintahan Pak Abe yang kedua di usianya ke 64 tahun Pak Abe menjadikannya sebagai Sekretaris Kabinet.
Sekretaris Kabinet adalah posisi penting yang salah beberapa tugasnya adalah merumuskan, menganalisa, memberi pendapat sekaligus mengawasi pemerintah dalam setiap kebijakan yang diambil. Kalau di universitas kira kira posisi PR II nya lah.