Narkoba merupakan bagian dari obat-obatan, jika dikonsumsi sesuai takarannya maka efeknya akan positif, akan tetapi jika dikonsumsi terlalu berlebihan (overdose) maka akan menimbulkan efek yang negatif, seperti penurunan kesadaran, halusinasi dan daya rangsang. Dan juga efek negatif yang ditimbulkan apabila pemakaiannya selain dari resep dokter bisa menimbulkan kecanduan, yang jika tidak memakai bisa membuat penggunanya melakukan hal yg merugikan diri sendiri dan orang lain, seperti merampok, membuat onar, menyakiti diri sendiri, sampai ada juga yang menjual barang berharga hanya untuk bisa memuaskan nafsu keinginan memakai narkoba. Adapun hubungan Narkoba dengan kecerdasan intelektual di zaman milenial saat ini sangatlah berbahaya, dikarenakan Narkoba tersebut tidak memandang bulu ketika menyerang seseorang apakah dia itu anak kecil, remaja, ataupun orang tua. Akan tetapi sekarang kita akan berfokus pada bahaya Narkoba di kalangan pemuda, Karna masa depan negara ditentukan oleh pemudanya.
Pada zaman sekarang ini 4.0, zaman dimana para pemuda lebih memilih hidup gaul dan mementingkan gaya daripada menambah wawasan. Hidup yang gaul itu bukan hanya dari segi penampilan akan tetapi pergaulan juga harus gaul, seperti yang kita ketahui di kehidupan sekarang ini, para pemuda gaul itu mengeluarkan jargon Kalau ngk make (NARKOBA) ngk keren.Dengan adanya jargon seperti itu membuat para pemuda gaul jadi termotivasi untuk mencobanya, yang niat awalnya hanya mau mencoba untuk menghilangkan rasa penasaran, tapi jadi kecanduan. Jumlah pecandu Narkoba yang ada di Indonesia satu tahun belakangan ini berjumlah 71.994 tersangka, tidak menutup kemungkinan kalau 70% dari korban yang tersangka itu adalah pemuda. Dan jika kita lihat kembali kira-kira apa penyebab utama sehingga pemuda bisa menjadi pecandu Narkoba?
Sudah jelas dan pasti karena kurangnya pengawasan dari orang tua. Pendidikan pertama bagi seorang anak adalah dari orang tuanya, maka tugas dari orang tua adalah mengajar anaknya ilmu dasar tentang Agama, dan kehidupan sosial, para orang tua tidak hanya mengajarkan anaknya melalui teori saja akan tetapi juga perlu dicontohkan langsung didepan anak-anaknya, mengajarkan kepada anak-anaknya kalau didalam agama itu ada batasan-batasan yang tidak boleh dilanggar dan jikalau anak itu melanggar maka tegur dia dengan cara yang benar. Dan orang tua juga mesti mendidik anaknya sesuai dengan masanya, seperti yang dikatakan oleh sayyidina Ali bin abi thalib : Didiklah anakmu sesuai dengan zamannya dan jangan kamu didik seperti orang tuamu mendidik mu dulu. Dari perkataan tersebut kita bisa mengambil pelajaran yang sangat banyak dalam mendidik anak, sayyidina Ali mengajarkan kita untuk mendidik anak sesuai dgn zamannya akan tetapi tidak terlepas dari ilmu agama.
Kemudian apa bahaya Narkoba terhadap kecerdasan intelektual? Sudah jelas bahwa efek negatif dari Narkoba untuk kecerdasan anak muda sangatlah banyak, diantaranya bisa membuat kepokusan berkurang, kebanyakan menghayal dan lemahnya imun tubuh. Dari bahaya yang sudah disebutkan Narkoba sangatlah berbahaya bagi otak, kalau sudah seseorang tidak bisa pokus dalam melakukan pekerjaan apalagi dalam hal belajar bisa-bisa pelajaran akan sulit masuk dan tidak bisa memahaminya, lebih-lebih jika sudah tidak bisa pokus ditambah dengan kebanyakan menghayal apalagi ditambah dengan imun tubuh yang lemah, semangat belajar itu ditentukan dengan imun yang baik, seperti yang tertera didalam hadist "hati yang bersih itu terdapat pada badan yang sehat". Sangat sulit bagi anak muda yang sudah menjadi pecandu Narkoba untuk memahami pelajaran karna Narkoba juga bisa menyebabkan IQ menjadi rendah LOW IQ.
Seperti yang kita ketahui bahwa Narkoba sangatlah berbahaya baik bagi tubuh dan kecerdasan, dan Narkoba juga membuat kehidupan social kita menjadi berubah, bisa jadi orang pecandu Narkoba menjadi antisosial karna pecandu lebih senang untuk menyendiri. Adapun solusi untuk membuat pecandu berhenti mengonsumsi Narkoba tersebut dengan cara melakukan rehabilitasi terhadap si pecandu, pada tahap rehabilitasi para pecandu diberikan pelatihan yang bisa bermnafaat bagi kehidupannya setelah selesai masa rehabilitasi, seperti mengajarakan bercocok tanam, menjahit dan lain sebagaimya. Oleh karna itu mari sama-sama kita jaga diri agar kita dan keluarga bisa terhindar dari Narkoba dan kawan-kawannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H