Lihat ke Halaman Asli

Azmi Zaki Waliudin Althaf

Mahasiswa biasa yang ingin belajar menulis

Orientasi Mahasiswa Baru: Apakah Sekadar Penjejalan Nilai-nilai kepada Mahasiswa Baru?

Diperbarui: 23 Agustus 2021   08:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Orientasi Mahasiswa Baru adalah serangkaian kegiatan pengenalan dan pembinaan Mahasiswa Baru yang diselenggarakan secara berkelanjutan saat mahasiswa memasuki awal masa perkuliahan di lingkungan perguruan tinggu. Berdasarkan pengertian ini maka orientasi mahasiswa memiliki berbagai kegiatan untuk mengenalkan dan membina mahasiswa baru. 

Pengenalan dan pembinaan mahasiswa baru tersebut dapat dianggap sebagai tahap awal dari kaderisasi mahasiswa yang dilakukan oleh suatu perguruan tinggi agar mahasiswa-mahasiswa baru tersebut memiliki nilai-nilai positif yang bisa mereka 'amalkan' di kehidupan perkuliahan..

Orientasi mahasiswa baru sebagai ajang kaderisasi awal mahasiswa tidak hanya bertujuan untuk mengenalkan lingkungan kampus beserta segala hal yang terlibat di dalamnya melainkan juga bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai positif kepada mahasiswa baru. 

Penanaman nilai-nilai positif kepada mahasiswa baru tidak boleh diartikan dengan "menjejalkan" nilai-nilai positif kepada mahasiswa baru, melainkan harus diartikan sebagai pengembangan potensi nilai-nilai positif yang telah ada dalam diri mahasiswa baru.

Mahasiswa baru tidak boleh dipandang sebagai manusia yang tidak tahu apa-apa atau biasa disebut "kosongan." Mahasiswa baru harus dipandang sebagai manusia yang telah menjalani berbagai proses kehidupan mulai kelahiran hingga masa kini sehingga telah memiliki bekal ilmu dan pengalaman. 

Seluruh ilmu dan pengalaman yang dimiliki oleh mahasiswa baru membuat mahasiswa baru memiliki potensi yang sangat bisa untuk dikembangkan, baik potensi secara keterampilan, pikiran, maupun potensi nilai yang dimiliki oleh mahasiswa baru. 

Potensi-potensi nilai positif yang dimiliki oleh mahasiswa baru tersebut akan dikembangkan selama kegiatan Probinmaba melalui proses penanaman nilai.

Penjejalan nilai-nilai positif kepada mahasiswa baru memandang mahasiswa baru sebagai manusia "kosongan" sehingga kakak tingkat atau panitia berkewajiban untuk memberikan nilai-nilai positif kepada mahasiswa baru. 

Penjejalan nilai-nilai positif kepada mahasiswa baru akan berakibat pada kegagalan dari proses penanaman nilai tersebut dan mendegradasi pemikiran-pemikiran mahasiswa baru. 

Contoh paling mudah dari penjejalan nilai-nilai positif kepada mahasiswa baru adalah memberikan berbagai aturan yang terlalu ketat sehingga tidak membebaskan mahasiswa baru untuk bertindak atau berkreativitas. 

Aturan yang terlalu ketat dibuat dengan berbagai pertimbangan dan urgensi, salah satu pertimbangan pembuatan aturan yang terlalu ketat tersebut dan berhubungan dengan penanaman nilai adalah pembiasaan perilaku positif mahasiswa baru agar tumbuh nilai-nilai positif dari pembiasaan perilaku tersebut. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline