Matahari pagi hari ini bersinar terang, seorang anak perempuan berangkat ke sekolah dengan membaca doa dan berkata "abi umi saya pergi sekolah Assalamu'alaikum bismillahi tawakkaltu 'alallahi la hawla wala quwwata illa billah" sambil berlari kesenangan setiap hari ia mengucapkan itu. Hari-hari berjalan dia tumbuh menjadi anak yang sangat peka terhadap sekitar dia selalu memikirkan orang-orang disekitarnya tanpa mendapatkan kembali perhatian itu dari orang orang yang ada disekitar nya. Ia punya kakak, ia selalu membantu kakaknya dalam melakukan segala hal ia mencuci kan pakaian kakak nya ia punya adik tapi ia selalu disalahkan oleh orangtua nya karena aduan dari sang adik ia punya kakak laki-laki tapi ia tak pernah merasakan sosok itu ada hingga ia memutuskan untuk mulai menerima semua perlakuan tahun pun berlalu sangat kakak laki-laki mencoba mendekati nya tapi ia tidak bisa menerima ia tampak dekat dengan kakak laki-laki nya tapi ia tak merasa nyaman ketika sedang bersama kakak laki-laki nya itu Tampak hanya seperti saudara lain dari kecil ia sudah sering merasa diasingkan oleh banyak orang tapi banyak orang berkata bahwa semua sama ia saja yang baperan dan segala kata dikeluarkan dari sini ia percaya bahwa tak akan ada orang yang faham jika ia mengalami dia juga tampak tak disayang oleh bibi bibi nya bibi bibinya lebih menyukai keponakan mereka yang lebih cantik darinya. Saat ini ia sudah dewasa ia mencoba memaafkan kesakitan masa lalunya tapi dirinya tak merasa nyaman jika berada di dekat keluarga yang dulu memperlakukan nya dgn tidak terlalu baik ia memiliki sakit yang tidak pernah ia berita tau siapapun. Dan mencoba menyimpan semua yang ia rasakan saat ini ia tidak bisa nyaman dan lepas kepada saudaranya itu bahkan disaat saudaranya mendekati nya baik bibi maupun kakaknya ia tak pernah bisa mengatakan apa yang ia rasakan saat ini kepalanya sangat sakit ia ingin berteriak kencang agar bisa memaafkan apa yang dipendam selama ini tapi ternyata itu tak kunjung ia dapatkan