Lihat ke Halaman Asli

Azman Hassam

Aku Dari Depan

Yang Menahan Itu Aku

Diperbarui: 23 September 2019   08:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Hari ini. 14 september, nahh aku akan memulai dengan kisah yang diawali dengan. Keadaan aku saat ini. Keseharianku mungkin bagi segelintir orang sangatlah membosankan, tapi bagiku itu selalu muncul rasa-rasa yang berkesan setelahnya. Aku Azman, sekarang aku berusia 18 tahun dan aku sudah menjadi mahasiswa baru di salah satu universitas yang ada di malang, bisa dibilang juga "maba". Dan keberadaanku sekarang di Malang, kota yang banyak anak rantauan untuk berkuliah disini. Disini juga banyak wanita yang menarik, cantik, dan manis. Waktu membicarakan wanita aku pasti teringat olehnya, rasa lamaku yang tak kunjung terbakar.

Tapi entah kenapa aku tak merasakan ketertarikan dengan wanita-wanita disini, mungkin aku memang benar-benar jatuh cinta padanya hehe, benar-benar mencintainya. Jadi sebelum aku berada di Malang, aku jatuh cinta pada seorang wanita dari keluarga terpandang yang ada di daerahku, aku mencintainya. Mungkin sangat mencintai dia, tapi perasaan ini belum pernah aku ungkapkan padanya, sangat rumit sekali pikiranku jika mengungkapkan perasaan ini.

Pada saat itu, aku lupa itu tanggal berapa tapi aku ingat tahunnya, saat itu dalam keadaan bulan puasa. Aku mengendarai motor menyusuri jalan didekat rumahnya dari arah barat, saat itu pula dia muncul dari depan gang rumahnya, dan berjalan ke arah utara. Hanya sekilas aku melihatnya dan mungkin pada saat itu aku telah jatuh cinta, tapi padahal aku tidak mengenalnya, tapi aku mengetahui keluarganya. Iya pasti, karena keluarganya adalah keluarga yang dipandang didaerah itu. Dan kebetulan temanku muncul dari gang yang satunya lagi.

"Hee dit, itu siapa sih yang barusan keluar gang" tanyaku pada Adit

"Ohh, dia anak seorang keluarga yang terpandang disini man, kenapa kamu nanyain dia?" Adit senyum senyum menanyakan hal itu padauk, seakan-akan dia berfikir aku mempunyai rasa padanya

"gapapa sihh, cuman nanya doang" jawabku pada Adit dengan wajah santai

"Kamu tertarik ya man sama dia?" pertanyaan adit mulai kurang ajar hehehe

"Lohh kok ngomongin perasaan sih" jawab aku dengan nada sedang

"Soalnya ini tumben kamu nanyain wanita man, biasanya gak tuhh" Adit mulai ingin menggodaku

"Udah ahh dit, aku ada urusan" aku menghindar dari Adit

Setelah itu aku pergi meninggalkan Adit, ketika itu juga aku mencari tahu tentang siapa dia dan bagaimana dia, dari berbagai kabar yang aku terima dari teman teman-dekatnya, dia adalah adik kelasku dulu sewaktu masih di Sekolah Dasar, kebetulan sekali aku merasa tidak asing melihat wajahnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline