Lihat ke Halaman Asli

Azzahra Latansa Maula

Mahasiswa Bahasa dan Sastra Inggris Universitas Pendidikan Indonesia

Transformasi Pendidikan Melalui Program Merdeka Belajar dan Kampus Mengajar

Diperbarui: 26 Oktober 2023   19:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen Pribadi

Kementrian Pendidikan dan Kebudayan meluncurkan program belajar baru untuk para mahasiswa, yaitu Program Merdeka Belajar. Program merdeka belajar yang banyak diminati oleh mahasiswa, salah satunya adalah program Kampus Mengajar. 

Menurut Kemendikbud.go.id, terdapat 43 ribu lebih mahasiswa yang mendaftar pada program Kampus Mengajar Angkatan 5. Hal ini menunjukkan antusiasme mahasiswa yang tinggi terhadap program baru tersebut. Periode Kampus Mengajar Angkatan 5 dilaksanakan dari bulan Januari 2023 s.d. Juni 2023.

Kampus Mengajar Angkatan 5 memiliki tujuan untuk meningkatkan literasi dan numerasi yang ada di sekolah. Selain itu, Kampus Mengajar Angkatan 5 ini bertujuan meningkatkan pengetahuan teknologi untuk tiap sekolah. 

Program ini membantu mahasiswa dalam pembelajaran kerja sama tim yang baik, serta hubungan dengan pihak-pihak yang terlibat seperti siswa, guru, kepala sekolah, dan lainnya.

Sekolah-sekolah yang berpartisipasi dalam program Kampus Mengajar adalah lembaga pendidikan yang membutuhkan perhatian khusus dalam pengembangan literasi, kemampuan numerasi, dan pemahaman teknologi. Salah satu contohnya adalah SDN 193 Caringin di Kota Bandung, di mana kolaborasi ini bertujuan menciptakan perubahan yang signifikan dalam dunia pendidikan.

Lima mahasiswa dari Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, bertugas di SDN 193 Caringin. Mereka terdiri dari dua mahasiswa Pendidikan Guru SD, satu mahasiswa Bahasa dan Sastra Inggris, serta satu mahasiswa Sosiologi. 

Tim mahasiswa SDN 193 Caringin telah melaksanakan berbagai program yang fokus pada peningkatan literasi, numerasi, dan adaptasi teknologi, dengan salah satu program andalannya berfokus pada literasi. Mereka berkolaborasi dengan penjaga perpustakaan untuk mengubah perpustakaan menjadi tempat yang lebih menarik, yang berhasil meningkatkan minat baca para siswa.

Dokumen Pribadi

Setiap Rabu, lapangan menjadi panggung bagi "Rabu Literasi" yang menarik, dengan seluruh siswa berkumpul di pagi hari untuk menjalankan kegiatan literasi sesuai dengan tema yang ditentukan. Salah satu contohnya adalah ketika penjaga perpustakaan menghidupkan cerita dengan penuh semangat, dan tim mahasiswa membimbing siswa untuk meresapi kisah dengan menggali tokoh, latar, dan pesan moral di dalamnya.

Untuk membuat perpustakaan menjadi lebih menarik, tim mahasiswa telah menghadirkan konsep-konsep inovatif seperti Pohon Literasi, Dinding Harapan, dan Perpustakaan Ceria. Setiap minggu, mereka menambahkan beragam bahan bacaan ke Pohon Literasi untuk menarik minat siswa dalam membaca. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline