Anak berbakat memiliki segudang bakat dan kreativitas yang mumpuni apabila bakat dan kreativitas tersebut diasah dan dikembangkan dengan benar. Anak berbakat dapat menjadi penyumbang SDM yang berkualitas bagi negara Indonesia. SDM yang berkualitas adalah sumber daya manusia didalamnya yang dapat membangun dan memberikan perubahan positif serta kemajuan bagi negara. SDM yang berkualitas memberikan kemajuan yang signifikan atau paling tidak Indonesia dapat bersaing dengan segala bidang di kancah internasional.
Anak berbakat sebagai penyumbang SDM yang berkualitas disini yaitu memiliki hakikat komitmen terhadap dua hal yaitu menemukenali minat dan bakat serta mengembangkan bakat yang unggul dalam diri anak berbakat, dan yang kedua adalah pemupukan dan pengembangan kreativitas yang pada dasarnya telah dimiliki semua orang namun perlu ditemukenali sejak usia dini. Anak berbakat memiliki hal-hal yang berbeda dari anak normal lainnya. Oleh sebab itu, untuk membentuk generasi unggul dalam perbaikan kualitas SDM di Indonesia, maka anak berbakat tersebut harus mendapatkan pelayanan khusus yang terbaik pula.
Anak Berbakat
Anak berbakat adalah anak-anak yang memiliki kemampuan unggul, prestasi dan kemampuan menonjol yang berbeda dengan anak lainnya (Meity, H. Idris, 2014). Anak berbakat atau keberbakatan telah dibahas oleh Renzulli dalam The Three Ring Conceptions, dimana dalam konsep ini Renzulli menyatakan seorang anak bisa dikatakan berbakat apabila anak memiliki 3 konsep tersebut, konsep yang dimaksud adalah kemampuan intelektual umum dan khusus diatas rata-rata, kreativitas yang dimiliki anak diatas rata-rata dan yang terakhir komitmen terhadap tugas yang sangat tinggi.
Anak berbakat adalah anak yang menurut psikolog dan guru diidentifikasi sebagai peserta didik yang telah mencapai prestasi memuaskan dan memiliki kemampuan intelektual umum yang berfungsi pada taraf kecerdasan yang baik, kreativitas yang memadai, dan keterikatan pada tugas yang tergolong sangat baik (Depdiknas, 2003). Menurut United States Office of Educations (USOE) menyebutkan definisi anak berbakat yaitu anak yang dapat membuktikan prestasinya yang tinggi dalam bidang intelektual, kreatif, artistik, kepemimpinan, atau akademik spesifik yang membutuhkan layanan khusus yang tidak sama dengan anak normal lainnya dan bahkan membutuhkan sekolah khusus yang sesuai dengan kemampuan yang mereka miliki.
Dari beberapa pengertian mengenai anak berbakat tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa anak berbakat adalah adalah anak yang memiliki ciri mempunyai kemampuan intelektual diatas rata-rata anak normal lainnya, memiliki tingkat kreativitas tinggi dan komitmen terhadap tugas yang sangat baik dan anak tersebut membutuhkan layanan pendidikan khusus yang bisa meningkatkan dan mengembangkan bakat dan kreativitas yang mereka miliki.
Fakta Positif anak berbakat
Anak berbakat memiliki beberapa fakta positif yang dapat mengubah pandangan orang-orang terhadap stereotip anak berkebutuhan khusus. Anak berbakat memiliki fakta yang pertama yaitu kemampuan mereka diperoleh dari faktor genetik yang mereka dapat dari orang tua atau keluarga lain sebelum anak tersebut, namun terdapat beberapa kalangan masyarakat yang menolak anggapan genetika mempengaruhi bakat dan kreativitas anak karena bagi masyarakat tersebut setiap manusia yang dilahirkan adalah sama. Fakta kedua yaitu faktor biologis mempengaruhi bakat dan kreativitas yang dimiliki anak berbakat, dalam hal ini pengaruh gizi dan neurologik menentukan bakat dan kreativitas yang dimiliki anak,hal ini juga sesuai dengan studi yang dilakukan Terman terhadap orang-orang yang memiliki IQ tinggi dimana mereka memiliki keunggulan berupa tinggi, berat,daya tarik dan kesehatan yang sangat berbeda dengan anak yang memiliki IQ rendah. Fakta kedua ini menekankan bahwa yang dibawa oleh genetika bukanlah IQ dan bakat yang tinggi melainkan gen dan pengalaman-pengalamannya yang akan menentukan kapasitas kemampuan anak berbakat (Zigler & Ferber,dalam Hallahan dan Kauffman,1994).
Fakta ketiga anak berbakat adalah kemampuan yang mereka miliki juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan tempat mereka tinggal. Jika dalam lingkungan mereka terdapat stimulasi, kesempatan mengembangkan bakat, harapan mereka dapat mengembangkan bakat, tuntutan serta imbalan atas bakat yang mereka miliki, maka anak berbakat akan dapat mengembangkan bakat dan kreativitasnya dengan lebih baik. Penelitian mengenai pengaruh lingkungan terhadap pengembangan bakat dan kreativitas seseorang telah dilakukan oleh beberapa orang, dimana penelitian tersebut menunjukkan bahwa masa kecil anak berbakat di lingkungan keluarga mereka didukung penuh oleh orang tua dan tanpa paksaan, orang tua berlaku sebagai panutan anak berbakat, dorongan yang diberikan orang tua membuat anak menjelajahi bakat dan kreativitas yang mereka miliki, pengajar dalam jenjang pendidikan anak pada saat usia dini lebih menekankan terhadap eksplorasi, keluarga mendukung penuh anak dengan ikut berkomunikasi dan bekerja sama dengan tutor atau mentor anak,bakat dan kreativitas anak biasanya dipengaruhi pula oleh nilai-nilai yang diajarkan dalam keluarga,orang tua menjadi pengamat yang baik dalam proses belajar anak, orang tua memenuhi standar terbaik untuk pendidikan anak dan memberikan guru pembimbing, instruktur, atau guru khusus bagi anak, serta orang tua mendukung anak untuk menunjukkan bakat dan kreativitas mereka di depan khalayak ramai.
Anak berbakat adalah anak yang memiliki potensi akademik dan non-akademik yang sangat tinggi. Anak berbakat memiliki berbagai bakat dan kreativitas yang apabila dikembangkan dengan baik maka bakat tersebut akan terus berkembang. Anak berbakat memiliki beberapa fakta yang sangat menarik untuk dibahas, diantaranya anak berbakat memiliki kemampuan bakat dan kreativitas mereka yang didapat dari faktor genetika, anak berbakat memiliki kemampuan bakat dan kreativitas yang mereka peroleh dari faktor biologis, dan fakta ketiga anak yaitu berbakat memiliki keberbakatan dipengaruhi oleh faktor lingkungan yang mereka tempati. Terlepas dari hal tersebut, untuk bisa mengembangkan bakat dan kreativitas anak berbakat maka dukungan dari segala pihak harus bisa diberikan kepada anak berbakat tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H