Matahari pagi mulai menyingsing di Kamis pagi tanggal 7 November 2023, waktu menunjukkan pukul 09.00 pagi WIB.
Saya dan teman-teman prodi Perpustakaan dan Sains Informasi UPI telah sampai di Museum Multatuli yang berada di Jalan Alun-Alun Timur No. 8, Rangkasbitung Barat, Kabupaten Lebak, Banten.
Suasana Museum Multatuli pada hari itu cukup ramai oleh kunjungan dari anak-anak sekolah.
Harga tiket masuk terbilang sangat murah, untuk orang dewasa seharga Rp 2.000, anak-anak seharga Rp 1.000, dan mancanegara seharga Rp 15.000.
Museum Multatuli buka setiap hari Selasa sampai hari Minggu, dengan rincian jam buka yaitu hari Selasa-Jumat pukul 08:00 -- 16:00, sedangkan untuk hari Sabtu-Minggu pukul 09:00 -- 15:00.
Ketika memasuki halaman Museum Multatuli, akan langsung terlihat adanya Pendopo untuk melakukan berbagai kegiatan yang dimiliki oleh Museum dan 1 bangunan yang berisikan koleksi-koleksi yang dimiliki oleh Museum Multatuli.
Untuk melihat-lihat koleksi, kami dibimbing oleh edukator bernama Pak Ginandar. Saat memasuki bangunan koleksi, kita akan melihat ruangan pertama yang menampilkan sosok Multatuli disertai kutipan kalimatnya "Tugas Manusia adalah Menjadi Manusia". Terdapat pula miniatur bangunan Museum Multatuli yang dipajang diruangan ini.
Kami beralih ke ruangan selanjutnya yaitu ruangan kolonialisme. Disini, kita dapat melihat secara langsung miniatur dari Kapal De Batavia yang merupakan kapal milik VOC.
Sedangkan di sisi lain, terdapat bingkai yang menyajikan mengenai struktur dari Kapal De Batavia dan penjelasan mengenai 3 kapal lainnya yaitu Kapal De Ruyter, Kapal Halve Maan, dan Kapal Prins Willem.
Terdapat beberapa rempah-rempah yang mendasari bangsa lain datang dan disini kita dapat mencium langsung aroma dari rempah-rempat tersebut. Ruangan ini dilengkapi dengan video ilustrasi mengenai kedatangan penjajah ke negeri kita.