Tepatnya pada hari sabtu tgl 8 oktober 2022 kelas advertising A pada mata kuliah perilaku konsumen melakukan tour ke Merapi dan mengunjungi sekaligus 2 tempat yang ada disana yang pertama itu kafe wisanggeni yang merupakan kafe milik Bapak Hari Jaran, kafe tersebut merupakan kafe unik dari segi namanya saja wisanggeni, wisanggeni sendiri ternyata bukan hanya sekedar nama melainkan terdapat filosofi didalamnya yaitu salah satu nama tokoh dalam pewayangan yang memiliki karakter paling galak juga sangar, namun berwibawa. Juga wisa itu memiliki arti bisa ular dan geni tersebut memiliki arti api.
Di kafe tersebut selain kami menikmati pemandangan dan makanan yang luar biasa juga kami selaku mahasiswa mendapatkan pengetahuan baru dari pemilik kafe, beliau menceritakan langsung kepada kami mengenai perilaku konsumen dan cara menghadapi konsumen. setelah beberapa jam kemudian kami melanjutkan perjalanan ke museum petilasan mbah maridjan yang dipandu oleh bapak Mahfud selaku dosen yang mengajak kami mengunjungi 2 tempat yang menarik tersebut.
Museum petilasan mbah maridjan yang dikenal dengan sebutan museum sisa hartaku yang merupakan sebagai refleksi bahwa tempat tersebut menyimpan sisa keganasan Merapi tahun 2010 yang mengakibatkan sang juru kunci mbah maridjan meninggal, dan sekarang menjadi tempat tujuan wisata karena terdapat barang-barang peninggalan mbah maridjan yang menjadi saksi terpaan awan panas pada saat itu.
Dari peristiwa mbah maridjan tersebut bisa diambil pelajaran juga motivasi kepada kita bahwa bagaimana sebuah keberanian diperlukan untuk melawan kekuatan yang tidak sesuai dengan kebenaran yang diyakininya. Dan juga dapat dijadikan sebagai penginspirasi bagi kita untuk dapat membedakan penggunaan kekuasaan pada tempatnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H