Sejarah kesehatan masyarakat dapat dibagi menjadi dua periode, yakni periode sebelum ilmu pengetahuan dan periode ilmu pengetahuan. Pada masa sebelum ilmu pengetahuan, kesehatan masyarakat sudah muncul sejak sebelum berkembangnya ilmu pengetahuan modern.Pada masa itu, telah dibuat tempat pembuangan kotoran manusia dan penggalian sumur. Saat itu, tujuan utama pembuatan tempat pembuangan kotoran manusia adalah untuk menghindari bau dan pemandangan tidak sedap. Sedangkan penggalian sumur dimaksudkan untuk menghindari konsumsi air sungai yang kotor dan tidak enak. Pada periode ilmu pengetahuan, kesehatan masyarakat mulai berkembang pesat di Indonesia. Melalui proses awal seperti pemulihan keadaan setelah invasi penjajahan Belanda, Indonesia mulai mengembangkan bidang Kesehatan masyarakat setelah bergabung dengan WHO dan UNICEF tahun 1950. Kesadaran akan pentingnya pencegahan sebelum mengobati menjadi titik acuan pemerintah saat itu hingga kini.
Di dunia ada dua tokoh yang sangat terkenal dari kesehatan masyarakat ini yaitu Asclepius dan Higeria. Asclepius sendiri merupakan dokter yang pandai mengobati penyakit dan juga dokter bedah. Sedangkan Higeria merupakan asisten nya atau orang yang membantu pekerjaannya. Hidup seimbang adalah makanan yang tidak beracun dan makan makanan yang bergizi cukup dengan istirahat dan rutin olahraga. Mereka menjelaskan bila terjadi penyakit lebih baik memperkuat tubuh dengan banyak tubuh daripada mengobati.
Di Indonesia sendiri ilmu kesehatan masyarakat ini baru mengalami perkembangan baik sebelum masa kemerdekaan. Sejarah perkembangan kesehatan masyarakat di Indonesia dimulai pada masa penjajahan Belanda abad ke-16. Upaya pertama dalam kesehatan masyarakat adalah pemberantasan penyakit cacar dan kolera. Penyakit kolera menyebar di Indonesia sekitar tahun 1937, disusul oleh wabah cacar pada tahun 1948 dari Singapura. Pemerintah Hindia Belanda mulai melakukan upaya kesehatan masyarakat. Gubernur Jenderal Daendels pada tahun 1807 telah menurunkan angka kematian bayi dan mendirikan pelatihan dukun bayi. Sekolah kedokteran STOVIA dan NIAS turut meningkatkan kesehatan masyarakat, termasuk menangani wabah penyakit pes di Jawa. Pada era kemerdekaan, Bandung Plan diperkenalkan untuk pemulihan sakit dan pencegahan penyakit. Pada tahun 1967, seminar STOVIA membahas pusat kesehatan masyarakat yang kemudian diresmikan sebagai Puskesmas.
Setelah ilmu kesehatan masyarakat ditemukan Chadwick sebagai pelopor windslow melanjutkan dengan mengemukakan definisi yang sangat rinci dari ilmu kesehatan masyarakat. Ilmu kesehatan masyarakat merupakan suatu ilmu dan seni yang cara pencegahan penyakit nya dengan mencapai perpanjangan masa hidup dan juga meningkatkan kesehatan fisis dan mental. Ruang lingkup ilmu kesehatan masyarakat,memiliki 6 pilar utama yaitu, epidemiologi, biostatistik, kesehatan lingkungan, pendidikan kesehatan dan ilmu perilaku,gizi masyarakat, dan kesehatan kerja
Secara garis besar upaya yang dapat dikategorikan sebagai penerapan ilmu kesehatan masyarakat antara lain salah satunya yaitu dengan pemberantasan penyakit baik menular maupun tidak menular. Ruang lingkup diatas antara bidang satu dengan lainnya memiliki ikatan yang tidak bisa dipisahkan sehingga memiliki kesempurnaan yang menjadi pilar utama di lingkup kajian ilmu kesehatan masyarakat baik di dunia maupun di Indonesia
Sejarah kesehatan masyarakat berpusat pada pemeliharaan gizi dan kesejahteraan masyarakat demi keadaan sehat yang optimal. Dari masa kuno hingga modern, inisiatif seperti pengaturan pola makan, kebersihan, dan pengembangan ilmu gizi menjadi fokus utama dalam meningkatkan kesehatan masyarakat secara menyeluruh.
"KATA KUNCI: Kesehatan, Penyakit, Perkembangan, Sejarah"
DAFTAR PUSAKA
Redaksi.2021.Sejarah singkat Kesehatan Masyarakat di Indonesia. https://rumahcemara.or.id/book/sejarah-singkat-kesehatan-masyarakat-di-indonesia/. (diakses tanggal 6 September2024).
Hasnindar, dkk.(2020).Ilmu Kesehatan Masyarakat.Medan: Yayasan Kita Menulis.