Bila selama ini pembangunan nasional terkesan hanya membangun gemerlap perkotaan, kali ini di kabinet Jokowi beda. Desa --desa bahkan sampai pelosok gunung, pesisir pulau terpencil, terluar, mendapat perhatian penuh. Dana desa dialirkan dalam besaran yang lumayan, sekitar satu milyar rupiah per desa.
kemudian Kemenparekraf RI menginspirasi gerakan membangun puluhan desa wisata unggulan yang tersebar di antero negeri. Tujuan dari anugerah ini adalah untuk mengembangkan destinasi wisata unik,khas, serta mampu mengungkit kembali angka kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara di era normal baru pasca pandemi.
Pendekatan Sandiaga Uno unik dan berhasil membangkitkan para pelaku industri kreatif di pelosok desa segenap pelosok negeri. Mereka yang tinggal di desa, selama ini cenderung tidur, dan hanya pasif menunggu kunjungan wisatawan. Sementara infrastruktur jalanan, homestay dan fasilitas menginap wisatawan belumlah pantas.
Berkat Anugerah Desa Wisata Indonesia, terjadi gerakan simultan antara Pemda tingkat II - tingkat I dengan pusat. Ada gerakan enerji memperbaiki daya dukung pariwisata, mulai jalanan, tempat menginap, sarana kuliner, pusat kerajinan tangan, tempat ibadah juga toilet yang memadai. Sinerji enerji gerakan membangun desa ini melahirkan orkestrasi harmoni semangat membangun.
Suasana kompetisi antar desa di seluruh pulau di negeri ini, membuat semua bergiat bangkit, merapikan tempat kunjungan, melakukan olah kreasi, mencari keunggulan desanya, sehingga layak mendapat sebutan desa wisata.
Entah karena keelokan pemandangannya. Pesona daya tarik kultur budaya, serta produk-produk kerajinan tangan khas desa. Gebrakan ADWI dari Kemenparekraf semua bersicepat, berdandan, berhias, memperelok desanya. ada keselarasan antara Kepala Desa, Bupati, Gubernur dan aparat terkait.
Rangkaian kegiatan ADWI 2022 proses seleksi lebih dari 70.000 desa di seluruh Indonesia, bukanlah main-main. Melalui beragam tahap kurasi berdasarkan penilaian Dewan Juri terhadap tujuh kategori penilaian, klasifikasi desa wisata, dan kelengkapan data melalui website Jadesta terjaring 3.419 peserta desa wisata dari 34 provinsi di Indonesia.
Terdapat sejumlah babak dan proses kurasi untuk perlombaan ini, mulai dari 500 besar, 300 besar, kemudian dikerucutkan kembali menjadi 100 besar, dan akhirnya terpilih 50 besar desa wisata.
Dilanjutkan para Dewan Juri mengunjungi dan meninjau langsung ke-50 desa wisata tersebut.
Ada tujuh aspek penilaian untuk desa terbaik dengan empat kategori tambahan. Ketujuh aspek itu mencakup desa wisata terbaik kategori Kelembagaan Desa, Daya Tarik Pengunjung, CHSE, Suvenir, Digital dan Kreatif, Homestay, dan Toilet Umum. Kemudian tiga kategori tambahan adalah Desa Wisata Rintisan, Desa Wisata Berkembang, Desa Wisata Maju.
Terakhir ialah desa dengan kategori Desa Terfavorit yang diputuskan berdasarkan jumlah vote terbanyak melalui netizen yang dilihat berdasarkan perolehan likes di YouTube.
Berikut daftar lengkap 50 desa wisata terbaik Indonesia dalam ajang ADWI.
Apresiasi khusus diberikan Sandiaga Uno mewakili Kemenparekraf kepada pemerintah dan kepala daerah yang telah menggali potensi desa wisata sehingga pencarian 50 Desa wisata unggulan berlangsung semarak dan menggembirakan penduduk desa di seluruh pelosok tanah air.