Lihat ke Halaman Asli

gurujiwa NUSANTARA

pembawa sebaik baik kabar (gurujiwa508@gmail.com) (Instagram :@gurujiwa) (Twitter : @gurujiwa) (Facebook: @gurujiwa))

Jangan Panggil Pulang Sayang

Diperbarui: 5 Agustus 2021   00:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jangan panggil pulang sayang (gurujiwa) 

Ibu dari klien baruku
Dipanggil pulang
Ibu dari sahabatku
Nun jauh di Seberang
Saat lama aku tak bertandang,
Persis malam aku cengkrama dengannya dipanggil pulang
Bapak dari rekananku
Dipanggil pulang pula

Hari hari jadi sepi
Orang orang terdekat tadi
Tak tampak gigi putihnya
Apalagi senyumnya,
Cuaca sendu kelam
Tawar
Banal
Seperti ada gumpalan menyumpal
Di lubang tenggorok  nafas
Menghalangi basa basi

Lalu saudaraku
Dokter ganteng yang iklas
Melayani nelayan pantura
Ikut dipanggil pulang

Kawanku dokter
Kakaknya yang dokter
Dipanggil pulang pula

Sejatinya
Ini hari yang biasa
Tak beda kemarin,
Hanya lebih sunyi
Tak ada tawa lepas di kafe tempat kita nongkrong
Hanya gumam  kesal gelisah
Diblokade ppkm disana sini

Saat aku malas kembali ke sarang
Tetangga mudaku
Bergegas pulang
Membuka pintu rumahnya dengan semangat ingin cepat istirahat

Lalu sebotol besar creamy vanilla latte
Starbuck diangsurkannya dingin
Ke telapak tangan sepiku
Yang menggigil rindu cengkrama
Tanpa kata
Hanya senyum tulus barista
Yang khas
Yang membuat  penikmat kongkow malam malas dipanggil tersayang
pulang

Selalu ada alasan
Tambah segelas kopi
Tambah nyali penguat hati
Untuk menikmati  makna kesucian gelap
Dalam hati yang terang benderang
Menolak panggilan cepat pulang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline