Enak itu sulit sama rasa
di lidah berbeda
Beda pula klimaks
dan lembah wow-nya
Tak percaya?
Tergantung lidahmu
Berasal asli darimana
Tuh, sate padang buat lidah minang
Nikmat teraso
Apalagi bila kau makan di tepi pantai
Bukit Siti Nurbaya
Diayun ombak liar
Pantai Padang
Yang berayun elok
Memikat hati
Sungguh sedap,
Tapi sate padang di bawah Tugu Nonas
Jakarta
Beda jauh goyangan lidahnya
Enak juga
Tapi sulit dikata
Entah beda dendang
Beda goyang kipas bakarnya
Atau beda rempah
Rahasinya
Mungkin rempah yang sama
Bila tumbuh di Pulau Sumatera
Dan bila bersemak di pulau Jawa
Sungguh beda amukan rasanya
Apa karena zat hara yang tumbuh bersemi dari dalam bumi,
Berkembang
Bertunas
Membesar
Di dua pulau besar
Jauh tak berimbang
Ah, jadi teringat makan sate klathak
Sate kambing potongan besar
Ditusuk jeruji sepeda hitam
Dibakar bara arang kelapa
Liar rasanya
Mengguncang batin
Saat muhibah ke Jogja
Lalu lalap daun pahit pepaya
Dimasak dengan bleng lumpur
Ditambah gudeg manis
Yang diasapi kayu bakar
Slow food
Tak terceritakan
Guncangan nikmatnya
Anehnya
Ketika ketemu gudeg dan cees-nya
Di kota besar lainnya
Masih enak juga
Tapi jelas gradasi rasanya beda
Jadi benarkah
Lidah
Lidah ini
Di penjara
Dimana ia dibesarkan