"Tole, ini maksudmu apa?. Kirim kue Bipang dari Kalimantan segala, kamu pikir enak makan kue yang lagi viral sendirian le.?. Simbok mau kamu mudik sekarang. Berangkat Titik! ," lagi-lagi Simbok mengirim WA tanpa Thypo, kesalahan ngetik yang biasanya bikin pusing bacanya. Plus, hebatnya lagi semua huruf ditebalkan, layaknya perintah dari komandan besar.
Empat kakak lelakiku yang jadi angkatan dan kepolisian, bila mendapat perintah ibu seperti itu, biasanya langsung pulang dengan segera, menghadap Simbok. Sayangnya, dalam situasi khusus, penyekatan mudik seperti ini. Semua sedang bertugas menjaga negara. Kebetulan hanya aku, si bungsu yang menjadi wirusahawan fashion yang punya kebebasan bergerak karena jadi bos bukan karyawan.
Berat rasanya melaksanakan titah Ibu, menemaninya di kampung Lebaran ini. Semua moda transportasi
Udara, darat, Dan laut ditutup ketat.
O, ya, Setelah jurus pertama "menyuap " demi. Membeli hati Simbok tidak berhasil. Maka aku mencoba menerima sumbang saran dari pembaca, tentang bagaimana mengelola Simbok yang ngambek berat seperti ini.
***
Baca juga artikelku :
Video untUk Ramadan lebaran :
Ini Petualangan Kojimaku,
Mana Petualanganmu ?
****