Lihat ke Halaman Asli

gurujiwa NUSANTARA

pembawa sebaik baik kabar (gurujiwa508@gmail.com) (Instagram :@gurujiwa) (Twitter : @gurujiwa) (Facebook: @gurujiwa))

Cinta Kami Sudah Ribuan Tahun...

Diperbarui: 18 Februari 2021   05:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(hipwee. Com/boredpanda.com)

Sah !
Akhirnya hubungan kita resmi di mata Tuhan. Keluarga besarmu bahagia, senyum merekah semua. Sementara keluarga besarku suntuk, tak ada yang senyum. Mereka tak kunjung.mengerti, mengapa aku akhirnya menjatuhkan pilihan pada perempuan lajang berumur 55 tahun. Sedang aku jomblo berkelas, 33 tahun.

Karirku sedang bagus bagusnya. Penggemarku, banyak yang menyediakan diri jadi istriku. Apalagi saat aku main badminton,  smash dan permainan rally panjangku,  membuat wanita muda cantik itu berpeluh.  Memujaku.

Entah,  karena apa, situasi berubah penuh cinta,  setelah aku bertemu lilyandra,  lajang senja.  Pwrempuan yang masih gadis itu betul betul meruntuhkan semua pertahanan hati yang aku punya. Tak perlu waktu lama. Hanya kenalan dua bulan. Lalu kami memutuskan menikah,  begitu saja.

Teman teman,  fans,  keluarga besar, heboh aku dituduh kena pelet.  Diguna guna. Karena aku mau mengambil. Jodoh yang begitu tinggi umurnya.

Tapi dimataku,  Lilyandra cantik dan sempurna, kemqtangannya,  membuat aku bertekuk lutut. Kunci apartemen,  kunci mobil mercy terbaru,  dan tiket keliling dunia sudah ditanganku. Diberikan tulus oleh Lilyandra sayangku.

Hatiku masih biasa saja awalnya, tapi ketika dengan lembutnya dia membisikkan pesan cinta di telengaku pada suatu makan malam yang romantis. Aku jadi gelap mata,  bukankah cinta itu buta. .

"Jay sayangku,  Lilyandra sudah menunggumu begitu lama.  Sejak kita menceburkan diri ke sungai Yang Tze. Karena aku dikejar pasukan ayahku,  demi mengikuti cintaku. Padamu,  Wahai An-Jay Tukang Kuda istana. Selama ini kita sudah ber-reinkarnasi begitu lama,  sekarang saatnya, kita menyatu. .. ", bisikan lembut kekasih  senjaku,  membuat mata batinku terbuka.

Perjalanan waktu,  kami selalu berjuang untuk menyatu. Tapi kami dikutuk selalu beda umur.  Kadang ia terlahir jadi bayi dan aku jadi kakek tua di masa yang sama. Kali lain sebaliknya. Baru kali ini,  kami cukup dekat,  walau jarak umur cukup jauh. Tapi sebelum terlambat. Mengapa tidak?.

Biarlah orang menganggapku lemah,  karena gampang kena mantera,  atau jadi pemuda materialistis. Biarlah. Cukup kamu yang tahu,  dan tidak perlu cerita siapapun,  bahwa kami sudah ratusan tahun,  lebih ribuan tahun ber-reinkarnasi,  mati demi cinta dan hidup untuk cinta berkali kali. Jangan bilang siapa siapa ya,  tolong...!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline