Saat penat menyerang, sempatkan waktu, rehat sejenak, ngopi. Inilah waktu yang sebenarnya ditunggu. Menikmati aroma kaffein yang membuat pikiran benderang didalam secangkir kopi. Sungguh saat penuh pencerahan menghapus gelap rasa.
Kadang lebih enak ngopi sendiri. Merenung akan apa yang sudah dilalui, dikerjakan. Mengevaluasi diri secara singkat, bermartabat. Inilah titik penting, menemuian tanda, apakah hidup jalan di tempat, melingkari siklus jebakan ambisi saja, atau memang melejit, naik. Ke tingkat lebih tinggi
Ngopi berdua, dengan sahabat dekat, atau teman seperti kerabat. Saling membuka diri. Selapis demi selapis. Makin bertambah jumlah dan kekentalan cangkir akan mempengaruhi isi percakapan hangat. Semakin dalam, semakin berisi. Seiring isi cangkir habis, kegundahan dua hati, biasanya menemukan titik tenang, jernih dan kepuasan mencurahkan hati.
Berbeda lagi, dengan ngopi bertema, mengundang orang orang khusus, di kamar khusus. Di ketinggian kamar yang nyaris menyentuh bintang, kelas percakapannya pun berbeda. Terarah, fokus dan beragenda. Kopi disini berfungsi sebagai klangenan lidah. Rasa menenangkan, saat kegelisahan pribadi, menjadi gerak hati bersama.
Cuma kopi yang bisa menahan kumpulan pria pria tak saling kenal, bisa mendadak jadi saudara. Karena ada misteri rasa bahagia yang bersembunyi di dalam kepekatan rasa eksotis secangkir kopi. Semakin enak dan mendalam, membuat percakapan grup khusus, menjadi istimewa dan rahasia.
Ada kesejatian rasa, dalam secangkir kopi. Ada rasa tanpa nama yang menguatkan batin batin lemah. Secangkir kopi tak pernah bisa menjawab pintu keluar sebuah problem kehidupan. Namun senyawa menenangkan, yang msiterius, bisa menyatukan aneka pikiran aneh, menjadi ketemu, di titik tujuan, tanpa saling berjanji.
Jadi nikmati saja secangkir kopimu. Boleh tambah lagi. Biar tambah dewasa menghadapi spiral, labirin kehidupan. Bukankah esensi kehidupan, sejatinya kita hanya mampir minum saja.
Sekedar menghabiskan secangkir kopi. Lagi dan lagi. seruput kopimu dengan kedalaman kesyukuran dan rasa tak terperi. Mau ngopi sendiri atau ramai ramai. Di dalam secangkir kopi ada pelajaran hidup, jadi makin bijak, dewasa, tidak gampang baperan.
Konon negeri ini kuat, karena lelakinya keras hati, demen berbual bual tentang banyak hal tak masuk akal. Plus doyan ngopi.
Seruput lagi kopimu. Hirup dalam dalam. Buang rasa takutmu. Tambah Secangkir lagi. Hmm, nikmat !.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H