20 ribu saksi mata
20 ribu pengintip
20 ribu pembaca
Isi pikiiranku
Isi batinku
Apa.kalian melihat ketulusan
Kepura puraan
Atau pancaran sejati
Dari saripati
Perjalanan
Sepotong hati
Di piring saji
Hidup
Yang rapuh
20 ribu pengamat
20 r8bu penilai
20 ribu penikmat
Adukan cangkir teh
Kopi
Jahe
Ide
Tak sempurna
Yang terus kusajikan
Di kafe kebun raya
Dekat hutan literasi
Bukan. Karya istimewa
Bukan persembahan imaculata
Bukan
20 ribu tanda jejak
Yang getarannya kalian tangkap
Adalah gempa momentum
Keilahian,
Bukankah yang menggetarkan
Dirinu
Konon aoan menggetarkan dunia
Karena dunia kita
Adalah dunia getaran frekwensi
Saling menginspirasi
Saling menyemangati
Saling bersaksian akan jaman
Makin tua
Juga edan
Hanya yang waras
Juga eling yang selamat
Semoga karena mengikuti 20 ribu jejak
Tanda semesta jagad kecil yang kukirim
Hingga selamat mengorbit
Melintas di keriuhan semesta jahad akbar
Ada 20 ribu peta jalan
Kadang menyesatkan
Kadang menyelamatkan
Pilih dengan bijak
Dan waspada
Tak ada jalan paling sederhana
Menuju surga dunia
Apalagi surga langit
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H