Lihat ke Halaman Asli

Manat, Sang Bintang Anti-Rokok dengan Leher Bolong!

Diperbarui: 17 Juni 2015   21:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Manat H. Panjaitan (hidayatullah.com)

[caption id="" align="aligncenter" width="581" caption="Manat H. Panjaitan (hidayatullah.com)"][/caption]

Seorang pria lanjut usia memberikan testimoni dengan suara serak-serak parau di TV. Ia mengingatkan bahaya merokok, dengan leher berlubang, mengkampanyekan anti tembakau.

Manat Hiras Panjaitan, wajahnya wara-wiri menghiasa layar kaca akhir-akhir ini. Iapun bercerita "Empat tahun lalu, saya  didiagnosa mengidap kanker pada pangkal tenggorokan dan diwajibkan untuk dioperasi dengan dilubangi di leher," Mungkin kita bergidik melihat tayangan bolong di lehernya sebagai bagian dari operasi. Untunglah Tuhan masih memberikan umur panjang.

Bagi saya, iklan ini sangat menyentuh. Gambaran visual dan testimoni Manat yang "mengancam" dalam iklan, mudah-mudahan memberikan efek jera yang lebih kepada para perokok, terutama generasi muda. Selama ini jargon-jargon akibat rokok seperti penyakit berat, impotensi sampai rokok membunuhmu, ditambah gambar “seram” belum cukup menyadarkan para perokok. Iklan anti-rokok model Manat ini barangkali lebih “hidup” dan mengena, menyuarakan kampanye bahaya merokok dengan  lebih efektif.

Manat mengaku ketika muda mengkonsumsi rokok sampai empat bungkus sehari. Rokok tak hanya menggerus kesehatan manusia tapi juga kantong perokok. Coba saja kalkulasi harga empat bungkus rokok bagi kalangan bawah. Pastilah lebih bermanfaat untuk keperluan lain, seperti buat biaya anak sekolah atau perbaikan gizi keluarga. Tapi itulah tuah rokok yang bisa menimbulkan daya tagih (addicted) yang susah dibendung. Apalagi rokok paling efektif menjadi “pintu masuk” ke narkoba yang lebih parah lagi dampaknya. Untuk itu, apresiasi untuk iklan rokok yang efektif seperti Iklan Manat.

Rokok memang sering dikonfrontasikan antara kepentingan kesehatan dan kepentingan ekonomi industri rokok serta petani tembakau. Namun kesadaran akan kesehatan akan lebih penting, karena dampaknya luar biasa bagi generasi penerus bangsa. Semoga industri rokok tak lama lagi menjadi sunset industry. Tugas Pemerintahlah untuk memberikan alternatif  bagi tenaga kerja yang bekerja di bidang tembakau dan industri rokok.

Masih terngiang di benak saya pesan Manat, “Berhentilah Merokok, Sebelum Rokok Menikmati Anda” (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline