Lihat ke Halaman Asli

Saufi Ginting

Pegiat Literasi

Seketika Seraut Wajah

Diperbarui: 15 Juni 2022   13:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Seraut Wajah, dok Saufi Ginting

Seketika raut wajah berulang datang, seperti mendendam pada yang tak pasti. Kau sengaja mengeja rasa, hingga relung jiwa bertekuk di dada. Apalah itu, apalah ini, apakah ia pantas berurai air dari mata air atau air mata? Seketika raut wajah berulang datang, kelam dan bimbang, hingga membising berdentang di kolong malam, pagi, siang, hingga petang, lagi.

Seketika entah wajah mana lagi yang mesti kutampilkan, sementara ada keraguan yang tak mungkin terwakilkan. Catatan telah bias, hingga merembes tak membekas. Panas telah menguapkan segala. Seketika raut wajah menjadi tak lagi secahaya di antara cahaya.

Seketika itu pula, sirna.

Kisaran, Rumah Azka 15-06-2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline