Lihat ke Halaman Asli

Azka Salsabila

Mahasiswa Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

Penggunaan Arachis pintoi sebagai Biomulsa dan Penghijauan Lahan

Diperbarui: 28 Oktober 2022   16:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar doc pribadi

Gulma merupakan tanaman yang kerap kali dihindari oleh pengelola taman dikarenakan keberadaannya dapat mengganggu pengolahan lahan dan kerapian penataan taman. Gulma terbagi dalam beberapa kelompor berdasarkan morfologinya yaitu rerumputan (grasses), teki-tekian (sedges), berdaun lebar (broadleaves), dan pakis – pakisan (fern). keberadaan gulma yang dianggap sebagai hama dan pengganggu karena kebanyakan gulma akan menyerap nutrisi dari tanah sehingga area tersebut minim nutrien dan tumbuhan yang ditanam di area tersebut sulit untuk tumbuh dengan baik. hal tersebut yang mendasari bahwa keberadaan gulma harus dicegah. Salah satu cara untuk dapat menekan pertumbuhan gulma adalah dengan penggunaan biomulsa atau penutup tanah alami salah satunya dengan menggunakan Arachis pintoi.

Arachis pintoi merupakan kelompok tumbuhan leguminosa (polong-polongan) yang pertumbuhannya merambat ke atas permukaan tanah, tanaman ini tergolong kerabat dekat dari Arachis hypogea atau kacang tanah. Masyarakat di Indonesia lebih sering menyebut tanaman ini sebagai kacang hias. Tanaman ini berasal dari Brazil yang di datangkan dari Singapura sebagai tanaman hias dan penutup lahan yang akan ditanami tumbuhan.  jenis ini memiliki akar yang dangkal dan toleran terhadap naungan, kondisi tanah kering dan hama dan dapat meningkatkan kesuburan tanah yang akan ditanami. 

Tanaman ini mempunyai perawakan herba, mempunyai batang yang tumbuh menjalar, akar dan sulurnya tumbuh dari buku batang saat ada kontak langsung dengan media tanah, helai daun dua pasang pada tiap tangkainya dengan bentuk oval pada daunnya. Jenis tanaman ini akan selalu berbunga dengan memunculkan bunga kecil berwarna kuning dan akan berbunga selama hidupnya.

Gambar doc pribadi

Dalam perannya sebagai pengontrol gulma, efisiensi Arachis pintoi lebih tinggi daripada menggunakan herbisida. Selain itu menurut penelitian yang dilakukan di Costa Rica, Arachis pintoi dapat melindungi tanaman tomat dari infeksi yang disebabkan nematoda Meloidogyne arabicide, dan tanaman kopi dari Meloidogyne exigua. Maka dari itu, keberadaannya dapat menekan efek negatif dari perkembangan dua jenis nematoba tersebut. 

Pada dasarnya, penggunaan biomulsa sebagai pencegah pertumbuhan gulma selain sebagai penggembur tanah, juga dapat digunakan sebagai penghijau lahan. Penghijauan lahan sangat diperlukan guna mengurangi peningkatan suhu ekstrem yang terjadi dikota kota besar. Hal tersebut dikarenakan dengan adanya oksien yang dihasilkan oleh tanaman sehingga lingkungan akan lebih teduh, segar dan lebih nyaman ditempati. Oleh karena itu, hendaknya tanah lapang disekitar tempat tinggal daripada dibiarkan kosong, akan lebih baik jika ditanami tumbuh tumbuhan disekitarnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline