Lihat ke Halaman Asli

Menumbuhkan Generasi yang Tangguh dan Berkarakter

Diperbarui: 13 Juni 2024   07:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Bimbingan Konseling Anak Sekolah Dasar: Menumbuhkan Generasi yang Tangguh dan Berkarakter

Bimbingan konseling di sekolah dasar menjadi salah satu pilar penting dalam membentuk karakter dan kesiapan mental anak-anak. Dalam upaya menciptakan lingkungan belajar yang sehat dan mendukung perkembangan psikologis, berbagai sekolah dasar di Indonesia kini semakin gencar menerapkan program bimbingan konseling secara terstruktur dan berkelanjutan.

Pentingnya Bimbingan Konseling di Sekolah Dasar

Masa sekolah dasar merupakan periode krusial bagi anak-anak dalam membentuk kepribadian, sikap, dan kebiasaan yang akan mereka bawa hingga dewasa. Di usia ini, anak-anak masih berada dalam tahap perkembangan mental dan emosional yang sangat dinamis. Karenanya, dukungan dari bimbingan konseling dapat membantu mereka mengatasi berbagai tantangan, baik yang berkaitan dengan akademik, sosial, maupun personal.

Menurut Ibu Siti Nurjanah, M.Psi, seorang psikolog anak, bimbingan konseling di sekolah dasar sangat penting untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah yang mungkin timbul, seperti bullying, kecemasan, dan masalah belajar. "Anak-anak membutuhkan bimbingan untuk mengembangkan keterampilan sosial, membangun kepercayaan diri, serta mengelola emosi mereka," ujarnya.

Program Bimbingan Konseling yang Komprehensif

Beberapa sekolah dasar di Jakarta telah mengimplementasikan program bimbingan konseling yang komprehensif. Misalnya, SD Negeri 5 Jakarta memiliki program konseling yang melibatkan psikolog anak secara rutin untuk memberikan sesi konseling individu maupun kelompok. Program ini mencakup berbagai kegiatan seperti diskusi kelompok, permainan peran, dan lokakarya keterampilan hidup.

Kepala Sekolah SD Negeri 5 Jakarta, Bapak Agus Prasetyo, mengungkapkan bahwa program ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan suportif. "Kami ingin setiap anak merasa dihargai dan didukung dalam mengembangkan potensi mereka. Program bimbingan konseling membantu kami mencapai tujuan tersebut," katanya.

Peran Orang Tua dan Guru dalam Bimbingan Konseling

Selain peran konselor, partisipasi aktif dari orang tua dan guru juga sangat penting. Kolaborasi antara pihak sekolah dan orang tua dapat memperkuat efektivitas bimbingan konseling. Guru diharapkan dapat mengenali tanda-tanda awal masalah pada siswa dan bekerja sama dengan konselor untuk memberikan intervensi yang tepat.

Ibu Dewi Sartika, seorang wali murid, menyatakan apresiasinya terhadap program bimbingan konseling di sekolah anaknya. "Dengan adanya bimbingan konseling, saya merasa lebih tenang karena anak-anak mendapatkan dukungan ekstra di sekolah. Saya juga diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam beberapa sesi, sehingga saya bisa lebih memahami dan mendukung perkembangan anak di rumah," ungkapnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline