Sumpah Pemuda adalah peristiwa bersejarah yang kita peringati setiap tahun. Sumpah Pemuda bukan hanya sekedar janji atau ikrar dari pemuda masa lalu, Sumpah Pemuda adalah tekad yang mencerminkan semangat pemuda Indonesia untuk meraih kemerdekaan. Sumpah Pemuda, yang diikrarkan pada 28 Oktober 1928, menjadi salah satu bentuk perjuangan dalam mencapai kemerdekaan.
Sebelum Sumpah Pemuda diikrarkan, para pemuda mengadakan kongres untuk membahas dan merumuskan ikrar tersebut. Kongres ini diselenggarakan sebanyak dua kali.
Kongres Pemuda Pertama dilaksanakan pada 15 Agustus 1925 di Jakarta, menghasilkan rancangan panitia penyelenggaraan Kongres Pemuda Indonesia. Namun, kongres ini belum berhasil mencapai keputusan selain pembentukan panitia penyelenggara.
Pada Kongres Pemuda Kedua yang berlangsung pada 27-28 Oktober 1928, dilaksanakan di tiga tempat, yaitu:
- Gedung Katholieke Jongenlingen Bond
- Oost Java Bioscoop
- Indonesische Clubgebouw (Rumah Indekos, Kramat No. 106)
Yang menghasilkan ikrar yang kini kita kenal sebagai Sumpah Pemuda.
Berikut isi Ikrar Sumpah Pemuda:
- Kami Putra dan Putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, Tanah Indonesia.
- Kami Putra dan Putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, Bangsa Indonesia.
- Kami Putra dan Putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia.
Peran pemuda di masa kini sangat penting, terutama karena negara kita, Republik Indonesia, tengah menghadapi krisis identitas. Banyak pemuda yang belum memahami apa itu Sumpah Pemuda dan isi apa yang terkandung di dalamnya.
Selain itu, pemuda juga berperan penting dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Diharapkan para pemuda dapat mengimplementasikan nilai-nilai Sumpah Pemuda dalam kehidupan sehari-hari untuk mendukung pencapaian visi besar bangsa ini.
Berikut lima hal yang dapat dilakukan oleh para pemuda untuk mengimplementasikan Sumpah Pemuda di masa kini dan masa yang akan mendatang:
- Menjaga identitas bangsa Indonesia
Saat ini, banyak pemuda yang lupa akan asal-usul mereka dan bahkan merasa malu mengakui bahwa mereka adalah bangsa Indonesia. Penting bagi pemuda untuk menghargai dan membanggakan identitas Indonesia dalam setiap kesempatan.
- Melestarikan bahasa Indonesia
Generasi muda, terutama Gen Z, cenderung tidak menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa sehari-hari. Mereka sering menggunakan bahasa lain atau mencampurkan bahasa Indonesia dengan bahasa asing. Melestarikan bahasa Indonesia adalah salah satu cara untuk menjaga persatuan dan menguatkan identitas nasional.
- Menjaga toleransi demi persatuan bangsa
Toleransi sangat penting untuk menjaga persatuan Indonesia. Pemuda dapat menerapkan toleransi dengan menghargai perbedaan budaya, agama, dan latar belakang di tengah keberagaman bangsa Indonesia. Dengan sikap saling toleransi satu sama lain, pemuda akan memperkuat ikatan persaudaraan, yang pada akhirnya dapat memperkuat persatuan bangsa-bangsa Indonesia.
- Menghargai budaya dan tradisi lokal
Budaya dan tradisi adalah kekayaan bangsa yang mencerminkan identitas nasional. Agar tidak tergerus oleh globalisasi, pemuda dapat melestarikan dan mempromosikan budaya lokal sebagai upaya mempertahankan warisan bangsa.
- Berkontribusi pada pembangunan bangsa
Pemuda memiliki peran besar dalam memajukan negara melalui berbagai bidang, seperti pendidikan, teknologi, lingkungan, dan ekonomi. Berkontribusi secara positif pada pembangunan bangsa adalah wujud nyata pengamalan nilai-nilai Sumpah Pemuda.
Dengan menerapkan 5 hal di atas, pemuda dapat berperan aktif dalam menjaga dan membangun bangsa Indonesia sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Sumpah Pemuda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H