Krisis iklim bukan persoalan baru ditelinga kita maupun di dunia, persoalan yang selalu menjadi daftar darurat tentang berbagai krisis yang ada. hal ini menjadi pembahasan yang mendapatkan cukup banyak perhatian, pasalnya menyangkut keberlangsungan hidup umat manusia. pertemuan tingkat tinggi dalam COP26 menjadi upaya dalam mengurangi dampak dari perubahan iklim yang terjadi didunia, termasuk Indonesia yang dikenal sebagai paru-paru dunia, yang memiliki beban yang lebih, tentunya menjadi role model terkait penanganan krisis iklim yang ada.
Upaya tersebut tidak mungkin terlaksana jika kita sebagai warga Indonesia tidak merespon hal itu dengan baik, seperti mencoba untuk mengurangi penggunaan sepeda motor, membuang sampah pada tempatnya, dan hal kecil lainnya.
Edukasi melalui praktik tentu akan menjadi jalan yang paling flexible untuk memasuki lingkup masyarakat di pedesaan, seperti halnya yang dilakukan oleh KKM di dusun Kedawung, Banjarsari, Ngajum, Kabupaten Malang. sebuah kegiatan yang diinisiasi oleh beberapa mahasiswa yang kemudian menjadi sebuah agenda bersama. selain menjadi sebuah kenang-kenangan, bibit-bibit yabf diambil langsung dari perhutani malang menjadi sebuah ajang dalam bentuk nyata dalam mengatasi persoalan krisis iklim tersebut.
Kegiatan ini mendapat antusias yang baik di masyarakat, selain dalam menangani krisis iklim, bibit-bibit ini yang nantinya dapat menjadi aset desa dalam membangun perekonomian di desa tersebut lewat bibit nangka, alpukat dan juga duren.
Penanaman simbolis yang dilakukan pada 25 januari 2022 tersebut dihadiri oleh wakil dari perangkat desa (kepala Dusun). hal ini yang kemudian akan didistribusikan ke 8 RT yang ada di wilayah dusun Kedawung dan kemudian akan ditanam oleh pihak warga sendiri.
Penanaman 100 bibit pohon tersebut, memang bukan pertama kalinya di dusun Kedawung, KKM dari salah satu Universitas Swasta pun juga melakukan hal yang sama, namun dengan jumlah yang berbeda yaitu 50 bibit.
Suatu agenda yang luar biasa dapat berkontribusi dalam upaya menanggulangi Krisis iklim yang terjadi saat ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H