Lihat ke Halaman Asli

Azka NaaziraWardhana

Pelajar Sekolah

The Library of Roses (1)

Diperbarui: 18 Oktober 2023   15:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

Pangeran Lysander adalah penerus keluarga Mawar Putih. Semenjak peninggalan ayahnya karena berperang dengan keluarga Mawar Merah, Lysander telah ditunjuk sebagai penerus kekaisaran dan adiknya sebagai penjaga perpustakaan istana legendaris, "The Solar Sanctuary". 

Pangeran Lysander banyak dipuji-puji oleh masyarakat sekitar. Ketampanannya, kekayaannya, kecerdasannya, kebijaksanaannya, dan banyak lagi. Layaknya anggota keluarga Mawar Putih, Lysander bisa dianggap manusia yang sempurna. 

Namun, keberuntungan keluarga kekaisaran mulai mengikis. Dan itu semua bermulai disaat pangeran mendapat surat dari keluarga Mawar Merah. Surat antar keluarga yang pertama ia dapatkan setelah menjabat sebagai penerus. Surat tersebut tidak berisi tentang peperangan, namun berisi peringatan. 

Berdasarkan surat tersebut, negeri mereka akan dihapuskan oleh kabut hitam tebal. Kabut yang menghalangi oksigen untuk masuk dan memusnahkan manusia secara massal. Bahkan, kekuatan kabut tersebut dapat menghancurkan kedua perpustakaan legendaris kebanggaan mereka.

Untungnya, sebelum kedatangan kabut tersebut, ada beberapa tanda-tanda. Yang pertama, sumber makanan akan habis. Tidak secara serta-merta, namun secara perlahan. Hujan pun akan berhenti datang. Lalu datanglah kekeringan dan kemarau. Setelah beberapa tahun berselang, hujan pun turun kembali. Dan dengan kembalinya hujan, banjir melanda negeri dan kabut hitam akan menutupi atmosfer.

Tanpa berlama-lama, Lysander pun mengurung diri di perpustakaan istana. Tidak ada yang diperbolehkan masuk selain adiknya dan penasehat istana untuk berdiskusi cara mengatasi Doomsday yang terus mendekat. Satu persatu dari tanda-tanda tersebut mulai terwujud. Panen yang gagal berkali-kali membuat beberapa orang tidur kelaparan. Meski pangeran sudah menyediakan stok makan, makanan tersebut hanyut terkena banjir. 

Beberapa penasehat mengajukan permintaan untuk bekerja sama dengan keluarga Mawar Merah yang memberi mereka peringatan tersebut. Mungkin saja mereka punya rencana. Namun Lysander menolak. Ia telah diajarkan oleh ayah dan kakeknya untuk menjadi pangeran yang mandiri. Dia juga diajarkan untuk tidak, bahkan sekalipun, bekerja sama dengan keluarga Mawar Merah. Di pandangan ayahnya dan leluhurnya, "The Solar Sanctuary" sudah cukup sebagai bekal dan penyelamat kiamat sekalipun. 

Namun dengan Doomsday semakin mendekat, dan rakyatnya semakin menderita, sudah waktunya keluarga Mawar Putih mengesampingkan egonya dan bekerja sama dengan keluarga tetangga. Setelah puluhan diskusi kemudian, pangeran Lysander pun menandatangani surat permintaan untuk bertemu dengan kepala keluarga Mawar Merah.

"Menurut kakak, kepala keluarga Mawar Merah akan baik tidak? Mereka sudah membunuh ayah. Apakah kita benar-benar bisa mempercayai mereka?" Tanya pangeran Nathaniel, adik Lysander sekaligus penjaga perpustakaan istana.

"Mungkin. Aku sudah memikirkan segala hasil dan kemungkinan. Lagipula, kita harus melakukan apa yang kita bisa untuk menyelamatkan "The Solar Sanctuary" dan mensejahterakan rakyat kita. Meskipun itu berarti menurunkan harga diri kita." Jawab Lysander, matanya terpaku pada pintu gerbang.

"Tapi kak-"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline