Lihat ke Halaman Asli

Aziz Setya

Mahasiswa Komunikasi dan Pernyiaran Islam

Museum SBY di Pacitan untuk Siapa?

Diperbarui: 16 Februari 2021   21:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kabar heboh tentang munculnya isu bahwa Yudhoyono Foundation mendapatkan dana 9 Miliar dari Pemkab Pacitan. Sempat menjadi tranding topik di Twitter dengan tagar #TangkapBupatiPacitan. Dana 9 Miliar memang telah disiapkan dalam penyusunan APBD Kabupaten Pacitan sebagai dana hibah untuk pembangunan Museum SBY ANI. 

Hal ini telah dikonfirmasi Bupati Pacitan Indartato melalui detik.com mengenai dana 9 Miliar yang berasal dari Provinsi untuk Kabupaten Pacitan. Kendati demikian, dana 9 Miliar itu memang direncanakan oleh Pemkab Pacitan dengan mengajukan usulan kepada Pemprov Jatim. Pemkab Pacitan nantinya akan menjadikan Museum SBY ANI sebagai objek wisata daerah selain wisata alam. 

Dana hibah yang disiapkan oleh Pemkab Pacitan untuk Museum tersebut terbilang cukup besar. Walaupun nantinya Pemkab Pacitan menginginkan museum tersebut menjadi objek wisata dan ikon baru Pacitan, belum tentu bisa meningkatkan nilai jual wisata. Mengingat bahwa Pemkab Pacitan masih ngos-ngosan mengurus wisata alam yang masih banyak kritikan masalah fasilitas umum. 

Bukan tanpa sebab bila muncul isu tersebut bisa menjadi bola panas karena nilai dana yang cukup besar. Sebaiknya Pemkab Pacitan memfokuskan kepada sektor wisata alam yang masih perlu perbaikan. Masih banyak tempat wisata alam seperti pantai yang membutuhkan fasilitas umum dan perawatan. 

Pembangunan Museum SBY ANI memang ditunjukan untuk mengenang jasa SBY yang telah menjabat sebagai presiden dari Pacitan dan kenang-kenang dari peninggalan istrinya. Rencana itu memang diinginkan SBY untuk membangun museum terinspirasi dari museum Soekarno di Blitar. Hanya saja, SBY dan partai Demokrat memiliki pengaruh kuat di Pemkab Pacitan sehingga rencana dengan dana yang besar bisa menimbulkan isu yang sangat liar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline