Lihat ke Halaman Asli

Emosi-Emosi Dasar yang Terdapat pada Diri Manusia

Diperbarui: 4 Desember 2022   18:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Emosi merupakan reaksi kuat terhadap sesuatu perasaan yang inteks yang dapat mempengaruhi orang ketika mereka berinteraksi dengan orang lain, seperti keputusan, tindakan, dan persepsi. Psikolog telah berusaha untuk mengidentifikasi berbagai jenis emosi yang dialami orang. Beberapa teori telah muncul untuk mengkategorikan dan menjelaskan emosi yang dirasakan setiap orang, orang yang dapat merespon secara berbeda terhadap rangsangan yang memberikan emosi yang sama. Dalam beberapa kasus, kepribadianlah yang mendasari perbedaan emosional ini. Pembahasan kali ini membahas emosi dasar happiness, joy and sadness pada manusia.

1. Hapinnes & Joy

        Kebahagiaan menjadi masalah yang penting selama masa perkembangan di dalam kehidupan manusia. Tidak ada yang menyangkal bahwa kebahagiaan merupakan salah satu hal yang diidamkan (Headey & Wearing, 1992). Individu yang bahagia akan mampu beradaptasi dengan baik dan cenderung lebih sukses dalam berbagai bidang, seperti sosial, kesehatan, pemecahan masalah, dan lainnya (Eid & Larsen, 2008). Kebahagiaan memiliki banyak definisi, dan makna serta kegunaannya masih diperdebatkan. Istilah ini sering digunakan dalam hubungannya dengan dua faktor:

Mempengaruhi sensasi dan emosi, seperti kegembiraan dan kegembiraan, dan membuat penilaian tentang kualitas hidup. Kedua faktor ini dapat dimasukkan dalam penggunaannya. Peringkat kebahagiaan dapat mencakup perasaan Anda saat ini (perasaan, suasana hati, kepuasan hidup, emosi). Namun kebahagiaan atau kegembiraan adalah keadaan pikiran atau perasaan yang ditandai dengan kegembiraan, cinta, kepuasan, kenikmatan, atau kegembiraan yang intens. Bersyukur dan melakukannya dengan tulus adalah salah satu cara untuk merasa lebih tenang dan bahagia dalam hidup. Berbagai pendekatan filosofis, religius, psikologis, dan biologis telah digunakan untuk mendefinisikan kebahagiaan dan menentukan sumbernya.

2. Ciri-ciri Orang Yang Sedang Bahagia

      Kebahagiaan pada diri individu dapat ditandai dengan beberapa karakteristik atau ciri-ciri, antara lain yaitu sebagai berikut:

  • Menghargai Diri Sendiri

     Orang yang bahagia cenderung menyukai dirinya sendiri. Mereka cenderung setuju dengan pernyataan seperti "Saya orang yang menarik." Secara umum, orang yang bahagia cukup percaya diri untuk setuju dengan pernyataan di atas.

  • Optimis

      Orang yang bahagia sangat optimis. Individu biasanya meramalkan masa depan lebih optimis dan membayangkan dan percaya bahwa mereka akan berhasil. Hal ini membuat individu lebih sukses, lebih sehat dan lebih bahagia di kemudian hari.

  • Terbuka

       Orang yang bahagia biasanya lebih terbuka kepada orang lain dan membantu mereka yang membutuhkan. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang tergolong ekstrovert berinteraksi lebih mudah dengan orang lain dan lebih bahagia.

  • Mampu Mengendalikan Diri

       Orang yang bahagia umumnya merasa mengendalikan hidup mereka. Mereka biasanya merasa memiliki kelebihan atau kelebihan yang akan meningkatkan kinerja mereka di sekolah atau di tempat kerja. Karena itu, mereka yang bisa mengendalikan diri merasa bahagia. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebahagiaan.

3. Sadness

      Kesedihan adalah bagian normal dari proses anak menjauh dari hubungan simbiosis awal dengan ibu dan menjadi lebih mandiri. Setiap kali seorang anak menjadi tidak terpisahkan, mereka mengalami kerugian kecil. Jika ibu tidak dapat menerima tekanan kecil, anak mungkin tidak akan pernah belajar menghadapi kesedihan sendirian. Selma Fraiberg menyarankan bahwa penting untuk menghormati hak anak untuk mengalami kehilangan secara penuh dan mendalam. Kesedihan digambarkan dengan perasaan sedih, bingung, kecewa, patah hati, haru biru, kecil hati, putus asa, bersedih hati, tidak berdaya, menyedihkan (Ekman, 2008). Kesedihan pada remaja dapat lebih difokuskan apda pengalaman sedih internal (Chaplin, 2006).

Adapun faktor-faktor yang menyebabkan sesorang merasakan kesedihan:

  • Resah memikirkan masa depan
  • Sedih karena barang kesukaannya hilang
  • Sedih karena dimusuhi temannya

Sedih karena mendapat bencana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline