Lihat ke Halaman Asli

Mempelajari tentang Seksualitas dan Identitas Gander AUD

Diperbarui: 2 November 2022   22:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Gender adalah perbedaan antara laki-laki dan perempuan dalam nilai dan perilaku. Gender adalah sifat dan perilaku yang berhubungan dengan laki-laki dan perempuan yang dibentuk secara sosial dan budaya. 

Gender juga dapat didefinisikan sebagai keadaan dimana individu yang lahir secara biologis laki-laki dan perempuan selanjutnya memperoleh karakter sosial sebagai laki-laki dan perempuan melalui cara berpakaian seorang laki-laki dan perempuan yang biasanya didukung oleh nilai-nilai atau sistem dan simbol dalam masyarakat yang terkait. 

Menurut sosiologi dan antropologi, gender itu sendiri adalah perilaku atau pembagian peran antara laki-laki dan perempuan yang telah dikonstruksi atau dibentuk dalam suatu masyarakat tertentu dan pada waktu-waktu tertentu. Dan perbedaan jenis kelamin mungkin didasarkan pada faktor biologis, proses belajar atau kerjasama antar keduanya.

Identitas gander merupakan rasa batin yang ada dalam dirinya baik wanita maupun pria. Sedangkan orientasi seksual adalah istilah yang digunakan untuk menyebut pola ketertarikan seksual atau emosional seseorang terhadap lawan jenis. Gender adalah interpretasi sosiokultural, seperangkat peran yang dibangun secara sosial tentang bagaimana menjadi laki-laki atau perempuan. 

Gender adalah interpretasi sosiokultural, seperangkat peran yang dibangun secara sosial tentang bagaimana menjadi laki-laki atau perempuan. Kumpulan perilaku ini meliputi penampilan, perilaku, pakaian, sikap, kepribadian, seksualitas, tanggung jawab keluarga, dll.

Sikap dan perilaku individu dipengaruhi oleh karakteristik peran gender, peran gender individu sepanjang perkembangannya akan mempengaruhi bagaimana mereka melihat diri mereka sendiri, bagaimana mereka berinteraksi dengan orang lain, termasuk perilaku pro-sosial, kreativitas dan kemandirian. 

Dengan kata lain, orientasi seksual merupakan kunci yang dapat dikontrol orang tua agar anaknya tetap normal. Orientasi seksual sendiri dapat diperkenalkan secara bertahap kepada anak, mulai dari perbedaan penampilan antara anak laki-laki dan perempuan hingga sikap dan keterampilan yang dapat memperkuat orientasi seksual anak dengan lawan jenis.

Pendidikan seks bertujuan untuk membekali dan menanamkan pada anak-anak pentingnya menjaga kesehatan, kebahagiaan dan martabat mereka dengan membantu mereka melindungi diri mereka sendiri dalam pengembangan hubungan sosial dan seks yang baik. Tingginya angka kekerasan seksual disebabkan oleh kurangnya pengetahuan pendidikan seks pada usia dini.

Bahkan, pendidikan seks pada usia prasekolah masih dianggap larangan. Orang tua sering salah mengartikan istilah pendidikan seks karena pendidikan sering dipahami sebagai bentuk pengajaran yang formal dan sistematis, sedangkan kata seks sering dipahami sebagai hubungan yang dimiliki oleh orang dewasa.

Tanggapan orang tua terhadap seks mempengaruhi pemahaman anak tentang seks. Jika orang tua berpikir bahwa pendidikan seks berkonotasi negatif dan harus dihindari, anak akan memiliki pemikiran serupa. Kesalahpahaman anak tentang seks dapat menyebabkan penyimpangan seksual pada anak di masa depan.

Dengan hal ini, terdapat hubungan positif yang signifikan antara pengetahuan orang tua khususnya ibu tentang pendidikan seks dengan penerapan pendidikan seks pada anak prasekolah. Peran orang tua dalam pendidikan seks dini tidak dipahami dengan baik. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline