Di balik kabut yang pekat,
aku berjalan sendiri,
dalam lorong waktu yang bisu,
mencari jejak yang terkubur.
Bayang-bayang masa lalu berbisik,
menggenggam jiwa dalam dingin,
namun di dadaku tetap menyala
seberkas cahaya kecil---
seperti bintang di kelam malam.
Waktu menipu mata,
namun saat keberanian meraihnya,
terbuka lautan cahaya
yang menghapus segala ragu.
Setiap detik yang bergulir
mengikis ketakutan,
menyulapnya menjadi harapan.
Biarkan kabut merangkul,
biarkan waktu menguji---
karena di ujung perjalanan ini
selalu ada fajar menanti.
Harapan bukanlah tujuan jauh di depan,
tapi nyala yang menyertai
setiap langkah yang tertatih
di jalan hidup yang penuh kabut.
Brebes, 13 November 2024
{{{ Positif, Sehat dan Bahagia }}}
Wong Embuh
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H